10/23/2016

Hujan Menungguku Di peraduan

Dan terjadi lagi. Ketika berangkat untuk membeli lauk baru beberapa langkah aku merasakan titik-titik lembut air itu juga terlihat jelas di kaca helm yang dipenuhi dengan butiran kecil air. Langit di sore ini mulai tertutup awan hitam. Pikirku balik saja tidak jadi pergi namun seketika aku urungkan tetap pergi walau sudah ada tanda-tanda akan hadirnya hujan di malam minggu.

Selama perjalanan terus saja merasakan lembutnya rintik air yang jatuh dari langit. Aku tak mempercepat laju kendaraan juga tidak memperlambatnya, berjalan sambil melihat-lihat kanan dan kiri bangunan-bangunan serta orang-otang yang sibuk dengan urusannya.

Dalam perjalanan pulang aku lihat langit semakin gelap, butiran air terus saja berjatuhan. Dan pada akhirnya ketika aku sampai di rumah seketika hujan turun begitu derasnya.

Hal seperti ini sering sekali aku alami, hujan menungguku untuk sampai rumah. Hujan tak bermaksud untuk membasahiku karena hujan tahu jika tubuhku rentan terkena air hujan yang langsung demam, flu dan pilek. Walaupun penyuka hujan namun sementara ini tak di ijinkan untuk menikmati di bawah rintiknya. Cukup dari balik jendela atau menikmati suara riuh air yang jatuh di atap rumah dari balik kamar saja. (22/10/16)



☆ el