7/15/2016

Lagu Untuk Jiwa yang Sunyi

Aku kembali lagi ke tempat ini, ingin rasanya mendapat peluk darimu, mendapat elusan di rambutku dan melihat senyummu yang seakan mengatakan "ini akan berakhir, kamu bisa melewatinya. semuanya akan baik-baik saja cucuku".
Aku hanya bisa tertunduk, sambil menahan air mata yang terus saja mendesak ingin mengalir. Rasanya sakit dada ini, menahan gejolak dari perasaan sedih.

Baru beberapa saat yang lalu aku bisa tersenyum, tertawa lepas dan menyanyikan lagu ketika mendengar suara soun dari lagu yang di putar, namun seketika kembali lagi ku diseret ke dalam ruang kesunyian. Maaf, bukan aku mempertanyakan rencana dan protes dari semua yang aku alami namun apakah aku tak boleh merasakan kegembiraan...., Dendang lagu yang indah dari lirik yang di tulis dengan syahdu bukan irama dari tetesan air mata dan rintihan hati yang terluka yang ingin aku nyanyikan. tapi.....

Aku tertunduk dengan mata terpejam, berharap ini akan berakhir ketika mata terbuka. Bolehkah...., masih adakah kesempatan yang datang kepadaku...., adakah lagu merdu yang terdengar dari mulut yang mulai terkunci rapat. Senyum, mengapa cepat berlalu kemana tempat yang ingin kau tuju. Apakah rumahku, hatiku dan jiwaku tidak cukup lapang untuk dapat membuatmu nyaman berdendang....???!

Aku menunggu, termangu mengikuti kemana arah takdir akan membawaku berlabuh. Hanya dari doa yang terangkai agar langkah ini senantiada akan membawa kedamaian, kebahagian dan kebaikan untukku dan untuk mereka yang ada di sekelilingku. (15/07/16)



★Ell