3/31/2016

Menulis dan Bercerita

[17:59] A: Yo bagaimana cara buat mancing otak agar lbh liar biar bisa nulis lg
[18:00] Y: Bebaskan pikiran yo
[18:00] A: Kebebasan yg seperti apa. Kangen bisa nulis" lg yo
[18:01] Y: Sebebas nya
[18:01] A: Lha ya seperti apa
[18:01] Y: Udah berapa lama km kesusahan nulis?
[18:01] A: Aku pengen bisa menerjemahkan apa yg aku lihat, dengar, rasakan dan hayalkan yo
[18:01] Y: Lah sebelumnya km gmn yo waktu masih aktif nulis?
[18:02] A: Baru" ini yo. Sepertinya otak lg tdr ga pengen di ganggu
Ya seperti itu, apa pun aku tulis yg ada di otak.
Tp kadang jg ga bisa nerjemahin deng padahal penjiwaan udah dapet, udah bisa melebur ama situasi yg mau di gambarkan tp kehilangan kata.
[18:03] Y: Nulis itu kebebasan yo, tidak ada unsur paksa.

Menulis itu kebebasan..., kebebasan yang sebebas-bebasnya. Melalui tulisan aku bisa berubah menjadi siapapun yang aku mau, menyelami jiwa-jiwa yang tak bertuan dengan menangkap setiap emosi yang terpancar dari gerak juga rasa. Mencoba untuk mengerti, memahami dan bercerita tentang semu. Tentang tanya yang tak terjawab, tentang kidung ilalang yang selalu riuh dengan hadirnya hembusan angin yang menerpa, tentang hujan juga mentari yang gagah menantang mempertontonkan pesona yang sarat dengan keromantisannya.

Bukan membebaskan dari belenggu, namun menciptakan kebebasan dengan caranya sendiri yang terkadang tak bisa dimengerti orang lain. Aku mengumpulkan aksara untuk bercerita, bersenandung dan mencipta musik dengan caraku, dengan gerak dan nada yang berasal dari jemari yang menari. Aku akan mencoba untuk tetap menulis, bercerita untuk diriku dimasa tuaku kelak. (31/03/16)



★Ell