9/09/2015

Y ~ Mengenang Masa Lalu

Y : "Kamu sibuk yoo?"
Sebuah sapaan di tempat lama yang sepertinya sudah mulai ditinggalkan.
Y : "Aku kepingin ngegosip jwe.. :D "
Lama tidak ada tanggapan karena mengurus telepon dari nasabah yang masih berhubungan dengan administrasi.
A : "Enggak. Udah selesai, tadi lama bales baru ngurus injek'an"
Y : "Oh"
A : "Mau gosip apa"
Y : "Tadinya mau ngegosip, tapi sepertinya ndak tepat waktu. Lain kali aja."
Mungkin karena menunggu terlalu lama sehingga semangat menggebu-gebu untuk bergosip sudah hilang ketika sudah ada respon balik.

A : "Halaah. Yo kesini temeni"
Y : "Iya yoo, aku datang.({})
A : "Sini sini duduk sebelahku sambil maen soliter bareng"
Y : "Duduk dimeja, bodo amat dibilang nya ndak sopan. :p
Dan benar saja seketika sepertinya dia datang dan duduk di sebelahku tapi bukan di kursi kosong melainkan di meja, di sampingku. Duduk sambil melihat tajam ke arahku sesekali melirik ke arah komputer yang sedang aku gunakan untuk memainkan game soliter.
A : "Wooooo"
Y : "Iiikh main kartu. Aaah" 
Yeeee sudah dibilang lagi maen kartu juga, emangnya aku bohong apa kan emang dari awal bilangnya gitu jadi ya jangan protes jika kamu lihatnya di komputer juga permainan kartu.
A : "Kali ini boleh deh daripada ga ditemeni. Ga ada game lain, ini juga daritadi kalah terus (ga bisa maen kartu)"
Y : "Ko' terpaksa gitu sih. :]x
A : "Meja kan buat naro barang sayang bukan buat duduk"

A : "Kartu apa itu. Yo kenapa karpet kamu di jogja ama di kudus motifnya sama ya, jangan jangaaaan.... =D
Y : "Iya sih, tapi boleh lah kali ini aja. Itu kartu HB, hasta borobudur." 
A : "Apa itu"
Y : "Itu pas aku dijogja sayang."
A : "Beneran ga ngerti masalah kartu. Kartu apa.
Sebelum di komentari lebih memilih untuk memberi penjelasan terlebih dahulu bahwa aku benar-benar ga ngerti masalah kartu beserta permainan yang bisa menggunakan kartu karena memang ga pernah di bolehin pegang kartu ataupun melihat orang bermain kartu.
Ooow kirain sekarang".

Y : "Aku juga ndak ngerti tentang kartu. Ditempatku jogja ada beberapa jenis kartu. Entah apa dan untuk apa aku juga ndak paham."
A : "Itu kartu tarot apa kartu remi seh"
Y : "Dari kartu itu pula salah 1 membuka diriku."
A : "Buka gimana"
Y : "Bukan kartu tarot, tapi semacamnya. Bukan remi juga. Dy menciptakan sendiri. Awalnya kita cuma telponan, trus dy datang ketempatku. Ya membuka dan mencocokan akau dan namaku gitu." Sebenarnya ga paham tapi anggap saja mengerti deh ya daripada semakin panjang dan susah juga menjelaskannya.
A : "Dy tu sapa"
Y : "Ya adalah, dibilang temen ya temen tapi umur jauh lebih tua. Dy bergulat dan mengamati borobudur. Aku juga disuruh kesana tapi aku nakal, belum kesana juga X_X
A : "Woooo..."
Y : "Aku dikasih tau, bahwa aku mempunyai kecerdasan yang tersembunyi, tapi pas aku tanya --> kecerdasan yang seperti apa dan bagaimana cara menggunakan kecerdasan itu.
Eeh ndak ada penjelasan. Suruh digali dan latihan.
Tapi bukan kah semua orang punya kecerdasan? 
Berarti sama aja dong aku ama merekan dan setiap orang."

A : "Itu kamu suruh ngurai sendiri sayang
Sama halnya kaya orang tua yang bilang jangan makan di depan pintu tapi pas ditanya alasannya pasti diam, kamu bisa analisa sendiri dari sana
Berlatih itu buat buka, seperti belajar outodidak lah"
Y : "Gitu to."
A : "Hu um. Aku juga dulu pas tanya sesuatu di jawab nanti bisa sendiri di asah aja terus nanti bisa sendiri"
Y : "Iya"

A : "Dilatih aja terus yo"
Y : "Ini juga dalam. daftar pencarian."
A : "Siiiip Jangan brenti yo"
Y : "Iya. Kita belajar bareng ya yoo. Kita team kan? 
A : "Iya. Kan udah dibilang saling menopang, saling mengingatkan :*

Y : "Yoo kita udah berapa lama to kenal?"
A : "Yang pasti sejak aku balik semarang. Ada kli 3th an"
Y : "Aku pegang bb ini aja udah hampir 3 th an.
Sebelum nya pan di bb q yang pertama. Ndak tau juga aku dapat pin kamu dari mana?"
A : "Awalnya tu ya dari group ga tau yang buat sapa tapi ada teman yang masukin aku disana. Karena kadang pas lagi ngobrol trus aku ikut nimbrung mungkin kamunya penasaran trus invite deh. "
Kalau masalah mengingat aku masih bisa meskipun agak terbata-bata dan aku masih ingat benar waktu itu di sebuah group bbm (waktu masih buming) ada beberapa orang yang melontarkan pertanyaan ya sepertinya meminta pendapat yang lain. Sheringlah istilah kerennya dan disana aku sering masuk dengan kata-kata yang ajaib bukan menyalahkan atau membela, namun memberikan sedikit penjelasan untuk permasalahan yang sedang menjadi topik pembicaraan. Dan dari sana juga ada beberapa orang yang invite bb ku dan curhat tentang permasalahan mereka namun seringnya seputar percintaan khas anak muda.

Y : "Kalau ndak salah group tentang islam gitu dah tapi apa aku lupa."
A : "Aku juga lupa yang masukin sapa tapi aku pernah ada kasus ama salah seorang di group itu ank bandung kalau ga salah inget. Bukan, tentang band peterpen deh kayanya. Anggotanya tu kebanyakan orang bandung"
Aku masih ingat dengan benar siapa namanya (vey) orangnya kecil, modis tapi yang ga nguati setiap hari hanya keluahan. entah kerjanya apa tapi pernah dia beberapa kali pasang DP di seperti warung yang jual snack, mungkin di pusat oleh-oleh. tapi wiiiih dandanannya mantep dah.
Y : "Kasus apa? Masa sih? Aku ndak pernah masuk di grup peterpan deh, masa iya aku pokalis ikut nimbrung juga . X_X hahahaa =))

A : "Biasa to ada cew dia tanya-tanya soal cownya (suruh aku nebak cowoknya tu gimana) bener semua tebakanku trus gantian suruh nebak cowoknya yang 1 benar juga malah tu cowok invite aku sempet curhat juga dan ni cewek cemburu kayanya pin cowoknya ni suruh delkon tapi aku ga mau aku suruh dia yang delcon dianya malah nuduh macem-macem. Mungkin takut aku bilang ke cowoknya kelakuan ni cewek kali. Tapi bisa juga dia takut cowoknya semakin deket ama aku, soalnya beberapa x ni cowok curhat, sering ngajak ngobrol juga. Omongan ni cewek ga ngenakin banget, kasar makanya akhirnya aku delcon smua. Selang beberapa bulan ada temanku yang bilang kalau ni cewek minta pinku, ya aku suruh kasih aja tapi dianya ga brani invite katane takut"
Y : "Hahahaa....Kelakuaaan orang yaaa. Hmzzz"
A : "Maksudnya"

Y : "Udah 3 tahunan belum juga ketemu.
Itu cewek ama cowok, kelakuannya. -____-
A : "Ni cewek kan sok laku, serong sana sini tapi juga ama cowoknya diselingkuhin ama hp. Ya gtu deh. Gayanya selangit yo"
Y : "Aku udah bisa gambarin si cewek ntu. Bahkan si cowok nya
Pulang jam brapa yoo?"
A : "Cieeeee sekarang pinter gambar to
Jam 10 yo"

Y : "Pan kamu yang ngajarin. :p
Bentar lagi yoo, tenang."
A : "Pinteeeer... Lanjut tar ya, mau siap-siap dulu yo"
Y : "Apanya yang pinter?
Iya. Aku nunggu diparkiran
A : "Pinter mau belajar donk. Yo udah isya an belum ni. Dari tadi senam jari terus"

Y : "Alhamdulillah udah, baru aja selesai. Kamu nanti langsung bersih-bersih badan ya, trus isya'
A : "Iya Kalau datang langsung mandi kok. Yo jangan ditinggal"
Entah mengapa suasana sediit mencekam ketika sebagian lampu sudah dimatikan. Seketika dadaku berdetak kencang dan seluruh badan mulai merinding.
Y : "Kebiasaan mandi malam ya kalau masuk siang? Iya, aku temenin yoo"
A : "Iya. Kan ga enk kalau ga mandi"
Y : "Iya sih, tapi alangkah lebih baiknya hanya setengah badan."

A : "Gimana caranya. Kadang kan ada yang ngerokok di dalam juga yo
Ampe baju bau semua, makanya malah jadi kebiasaan mandi malam kalau pas masuk sore"
Y : "Ya bagian perut kebawah boleh kena air. Trus leher keatas juga boleh. Intinya melindungi bagian jantung. Ruangan AC tetep pada ngrokok gt? Diiiiih"
A : "Iya Kalau jam 5 yang laen udah pada pulang yang belum pulang ngerokok diruangan sambil ngobrol-ngobrol ampe asapnya kaya kebakaran"
Y : "Emang ndak ada larangan? Aku perokok, tapi ndak senakal itu?"
A : "Ada. Kan jam 5 udah pada pulang termasuk bos makanya kan berani"
Setelah kurang lebih 15-20 menit perjalanan sampailah juga di rumah.

Y : "Kamu udah selesai semuanya, termasuk isya' ?"
A : "Udah"
Y : "Hmzz, berarti mereka itu..................... Sip deh"
A : "Ya begitulah. Tingkah polah manusia yang beraneka ragam.
Tadi pas masih di kantor pas udah pamitan ama kamu langsung deh brasa aneh lagi. Ampe rumah malah"
Y : "Tingkat kesadarannya minim. Terkadang aku juga sih, tapi ndak separah gitu."
A : "Mosok. Kan kamu juga ngerokok disembarang tempat"

Y : "Tadi sempet netral yang kamu rasa? Sekarang masih kah?
Iya, disembarangan tempat, tapi kan liat sikon juga, trus siapa yang ada disekitar."
A : "Iya pas aku minta kamu nemeni itu cuma dikit-dikit trus pas tema bahasan ganti itu ilang tapi setelahnya muncul lagi
Lha nyampe rumah liat ibu nonton tv di depan langsung aku minta tidur bareng kok. Tapi ibuk ga mau kalau ke atas, jadinya aku yang tidur di kamar ibuk"
Y : "Apa mungkin beliau ndak mau jadi bahan omongan, maksudku kita membicaran beliau, trus beliau ndak suka. Berarti ini malam tidur ama ibu?"

A : "Kan aku lewat dapur masuk dapur seh udah sedikit berkurang tapi pas naek ke kamarku buat ambil hp (buat alarm) mulai takut apa lg lampu udah dimatiin tinggal yang 5w yang deket kamar mandi. Kalau ga suka dibicarakan kenapa brasa ngikuti aku terus. Iya"
Y : "Iya ya, kalau dari pagi ngikutin terus dan hanya diem, lalu apa tujuannya?
Nunggu waktu yang tepatkah? Apa perkenalan dulu baru menjabarkan apa yang menjadi tujuan beliau."
A : "Ga tau juga. Kamu liatnya perempuan setengah baya cantik atau bukan yo"
Mencoba mencari keyakinan dengan mencocokkan apa yang aku lihat dan rasakan dengan yang dirasakan yongsa.

Y : "Tadi aku juga udah mencoba masuk, aku juga bilang --> jangan nakut-nakutin cucu (maksudku kita), andai ada sesuatu yang mau disampaika maka jelaskan sampai kita mengerti, andai butuh bantuan, kami siap membantu selama masih dalam jalur yang benar. Beliau tetep diem. Entah aku belum bisa tembus atau gimana..
Yang ada digambaranku beliau udah berkeriput, walau tidak semua."
A : "Nah kaya gtu hanya diam aja
Berati sama kaya aku beberapa kali coba interaksi hanya diam.
Beberapa hari yang lalu yang dirumah sempet seliweran perempuan masih muda tapi. Tapi dari aku cerita ama temanku sosok beliau seperti ada di deketku terus"
Y : "Jangan ada rasa takut yoo, tunggu sampai beliau siap untuk memberi petunjuk/menyampaikan tujuannya."

A : "Keder yo. Bayangin aja kalau segala tingkah polah, kemanapun kamu pergi ada yang ngikuti dan jaraknya deket banget"
Y : "Iya aku tau, tapi yang pasti kamu jangan pernah ada rasa marah."
A : "Tadi mandi aja pas nguyur muka ga brani lama-lama merem. Enggak marah cuma sdikit bingung"
Y : "Yoo, kamu ada kenal pak kiayi atau orang pintar lainnya?
Sepertinya kamu harus konsultasi. Agar tidak bingung menghadapi hal semacam ini"
Aku menangkap rasa iba, ga tega dan ingin melindungi darinya andai bilang 'biarlah aku yang menggantikan posisimu yo..' ya seperti itulah. sebuah perhatian yang tulus yang terlihat dimataku.
A : "Ga ada. Rencana besok mau cerita ama temenku. Tadi mau cerita ama bapak tapi belum pulang"
Y : "Kalau bia langsung yang ke lebih bener-bener faham."
A : "Ga ada kenalan yo. Paling ya temanku doank"

Y : "Aku sebenarnya banyak yoo, tapi kontak ku pada ilang, jadi aku ndak bisa hubungi."
A : "Weeeeh sangar ik"
Y : "Terakhir aku ama temenku ke pondok pesantren, tapi aku ndak berhadapan ama kiayi nya, temenku yang menghadap.
Masih daerah jogja tepatnya disleman daerah taman pelangi tapi masih rada jauh, aku lupa tempatnya. Tapi emang bener-bener pinter.
Tau segala macam, temenku aja ampe nangis.
Beliau bisa merekam masa yang udah terlewati, dan tidak meleset.
Sangar apane?"
A : "Kenapa kamu ga ikut menghadap. Ya sangar aja"
Y : "Karena yang ada kepentingan terkait adalah temenku. Jadi hanya 4 mata. Temenku itu udah aku anggap jago dibidang ini, dy udah 40th an lah usianya, sudah berjumpa banyak orang pula, namun baru kali itu menjumpai orang yang bener-benar bikin terkejut."

A : "Ooow gtu. Kalau ga di kamar sendiri tu ga enk ya"
Y : "Iya."
A : "ibuk kalau tidur lampu nyala"
Y : "Hu'um, biarpun masih didalam rumah sendiri tapi kalau tidur ndak dikamar sendiri tuh seperti itu lah rasanya.
Ibu udah tidr kah? Ndak keganggu po yoo?"
A : "Belum. Enggak tu masih nonton dangdutan, lha wong bapak stel tv aja keras kok"
Y : "Hadeeeeh, artis pantura. Hahahaa."
A : "Lha ya ga tau tu. Rumahku tu udah mirip kos-kosan"
Y : "Apa-apa sendiri ya? Kamar udah ada fasilitas masing-masing, jadi ruang keluarga seperti ndak ada gunanya, gitukah?"
A : "Ya gtu lah. Bahkan untuk saling menyapa pun jarang terjadi
Pending yo
Tidur aja yook udah malam
Dilanjut di tempat biasa aja ya
Met rehat yo, makasih ya :* ({})

Y : "Iya, aku mau pipis dulu tapi. Haduuuh harus kebawah. :]xx :*
A : "Lha emang atas ga ada kamar mandinya. Aku tidur duluan yo, buruan nyusul ya"
Y : "Ada, tapi lagi perbaikan. Ini aku udah selesai. Ayoo tidur. Doa dulu yoo. (08/09)