Y : "Jedeer" hadaaah yoo datang-datang ga ngucapin salam malah ngagetin.
A : "Gi apa yo"
Y : "Seperti biasa. Disini, dikursi ini, ditempat ini" Masihkah di tempat biasa, dimana biasa menghabiskan waktu meebuat cerita atau mengkoreksi skenario yang sudah kita buat.
A : "Ga kemana-mana mang" mengingat ini kan sudah siang trus tumben-tumbenan juga masih ngendon di kamar ga berangkat menjelajah alam.
Y : "Ndak. Ibu ama ade pergi, masih ngurus sertifikat. Ibu kapok ngajak aku. Aku nya dibilang terlalu buas, asal ngomong dan emosian. Hahahaa..."
Bisa bayangin deh bagaimana buasnya, galaknya kamu tapi tetep imut dan terlihat manis seh (itu menurutku)
A : "Nah nah naaaah. Trus jadinya cuma disuruh jaga rumah doank."
Y : "Abis nya ndak tega ibu dimainin apa lagi ditipu. Pan aku jadi bringas. Iyo, haduuuuuh."
Hmmmmm... menurutku sekarang sudah mendingan udah jauh banyak berkurang dibanding dulu yang langsung bat bet ga mikir panjang.
A : "Kan ga perlu pake emosi. Maen halus sepertinya lebih oke deh"
Y : "Ndak bisa kalau masalah ini. Kenapa harus ngerjain ibu segala?
Kita yang bayar notaris, kita pula yang disuruh repot mondar-mandir. Pan jadi ndak tega ama ibu. Aku gebrak meja kerja nya. Hahahaa Mungkin kalau aku yang dikerjain, aku ndak se emosi itu. Kalau udah urusan ibu yang ndak bisa".
A : "Ya emang ngurus sertifikat muter-muter dan lama itu juga butuh biaya besar. Yo kamu ada wa ato apa lah bbm sering lemot ni. Terutama hp ku"
Memang ngurus sertifikat lama karena harus ada legalitas dan segala macam yang membutuhkan surat pengantar dari beberapa pihak. Ini bukan modus ya hanya saja bbm lemot, lama nyampenya biar lebih asik aja ngobrolnya.
Y : "Iya sih, tapi ndak harus disengaja bikin ribet juga kalii. WA aja"
A : "Lha nyatanya gtu, masalahnya biar ada kerjaan. Brapa Hp ku sering hank sekarang"
Y : "Ya mereka lah yang kerja, bukan dr kita. Ini kita yang ngurus semua, bayar pula. Pan kasihan ibu. Capek mondar mandir. Wa line wechat skype viber apalah semua chit chat chet. Haduuuuuuuuuuh."
Aduh... aduuuuh kalau mereka yang urus semua itu sama saja melangkahi atau dengan kata lain melampaui batas dari tugas dan kewenangan dari masing-masing bagian bahkan masuk ke pekerjaan orang lain, itu pelanggaran yo.
A : "Sebenernya mereka bisa kerja cepet hanya malas dan biar ada kerjaan aja makanya diperlambat. Yang aktif punyaku cuma wa doank, line pas ada perlu aja"
Y : "Nah ntu dia, ampe semua petugas nya kena seprot air liurku. Hahahaa.
A : "Hahahhaaa"
Y : "Ko' ngledek?"
A : "Iiih sapa yg ngeledek. Gi mikir apa seh yo"
Y : "Lah itu ketawa? Ndak mikir apa-apa"
A : "Bayangin aja. Mosok... Kok ngerasanya ada apa-apa ya"
Y : "Tadi pas awal bm kamu, aku serasa berada ditempat kita. Tapi kamu ndak ada."
A : "Apa yg kmu liat"
Y : "Kalau keadaan tempat kita tidak berubah masih penuh dengan keteduhan, sejuk. Aku meletakkan sesuatu disamping pohon. Aku hanya sebentar, karena kamu ndak ada. Trus bm juga lama balasnya."
A : "Semalem masih ingin ngobrol tapi kayannya kamu udah capek..., pagi. tadi ingin menyapa tapi aku urungkan. Sepertinya aku datang terlambat. Pengen nyender"
({})
Y : "Dibahuku masih ada bekas darimu. Sini"
:$ <3<3
A : "Agak blank ni. Cerita yo"
A : "Yo yo yo yoooooooooooooo"
Y : "Blank blenk blank blink."
A : "Alah kaya kmu enggak :p "
Y : "Hahahaa..."
A : "Sana mandi udah jam 5. Trus duduk cantik buat teh sambil nunggu aku pulang."
Y : "Entah apa yang menyebabkan kita blank"
A : "Makanya kamu cerita biar ada tarikan. Aku pengen jualan kaktus"
Y : "Duduk cantik? Sepertinya kamu melihat sisi lain didiriku, yang kau bilang cantik? *memerah* ;;)
A : (ˇ▽ˇ)-c<ˇзˇ) gemesin deh
Y : "Apa yang kamu lihat ? Itu aku ambil di lantai paling atas, kemarin.
A : "Itu sanset apa sanres. Aku ga suka. Ga suka tempatnya juga sansetnya"
Y : "Dilihat dr letak matahari, harusnya kamu tau itu sanset/sanrais ((SANRAIS))
Apa yg km lihat? Kenapa ndak suka. Aku cus mandi dulu, menyambutmu agar kau semangat ketika pulang melihat kegantengku yg ambooooi, kharismaku yang aduhaaaiii dan semua yang ada didiriku membuatmu terpukau dan terpesona. *apalah ini* -_____-
Aku terlalu PD. Tapi bodo amat dah. :p X_X
A : "Hahahhaaa... Entah lah aku sekarang lebih suka sanres daripada sanset. Buruan mandi buat teh ya, biar tar pulang langsung bisa mojok... Masih pengen berdua
Y : "Ko' ngledek lagi :]x
Entah mengapa aku tidak suka dengan sanset dan tempatnya serta bla bla bla............. --> adalah kalimat paling tidak bisa diterima di segenap arah bumi ini.
Kamu tidak bisa bersikap seperti itu tanpa ada alasan yg mendasari. Jika kamu menyukai/tidak menyukai sesuatu maka kamu membutuhkan alasan yang melatarbelakangi nya. Kali ini aku ndak ngerti dengan kamu, bahkan kamu sendiri pun ndak mengerti.
*menatap tajam kearah sosok yang ada diCermin*
A : "Yeee sapa juga yang ngeledek... Enggak cayang.
Buatku sanset terlalu singkat, mengantarkanku pada kegelapan dimana disana semangat mulai mengendur karena lelah, sanset sedikit panas dilihat untuk sekarang ini. Berlawanan dengan sunres yang seperti membangunkanku, mengajakku untuk memulai melangkah, memberi semangat dengan senyum ceria yang kadang sedikit centil, disana aku juga bisa melihat awan, rasanya sejuk aja lihatnya. Oh ya aku ga suka tempat itu karena terasa kosong"
Y : "Lah itu buktinya ketawa sinis gitu. :]x .
"Kamu jahaaaaaaat. Astaghfirullah.
(Ketika aku ngomong --> jahat, kenapa aku merasa kejantanan ku luntur)
Aku merasa hina. X-o
A : "Hmmmm... Kamu terlalu sensi yo"
Y : "Yaa, memang kehadiran sanset begitu singkat, namun itu adalah pintu masuk untuk kita menjelajah. Gelap memang, tapi disitu lah kita bisa mencari ketenangan dengan se titik cahaya terang. Dan masih banyak misteri dibalik gelap itu. Bukan kah bintangmu, bintangku, bintang kita berada ditengah-tengah kegelapan?
Beruntung lah kita menjumpai sanset. Sanset bukan lah akhir/penutup, justru sanset adalah pintu dan tanda.
A : "Aku suka gelap (malam) cuma aku ga begitu menyukai sanset
Terlalu banyak orang menyukainya dan aku ga ingin berbagi dengan begitu banyak orang"
Y : "Ternyata kamu masih menatapnya. Lain bintang lain cerita.
Yasalaam T__T
A : "Aku hanya punya 1 bintang"
A : "Boleh ga klo aku teriak keras-keras"
Y : "Apa yang kamu rasa. Boleh-boleh saja, silakan"
A : "Aku juga pengen mukulin orang"
Y : "Triakanmu tidak berarti, luapan rasa yang berujung mukulin orang, itu juga ndak ada guna. Entah mengapa setiap kali orang diposisi itu selalu dan selalu saja ingin berteriak bahkan ngamuk ndak jelas. Apa mungkin 'semua orang' masih suka dengan kesementaraan yang sangat sementara. Lucu sekaligus menggelikan pemandangan seperti itu"
A : "Berteriak akan menguapkan emosi yang saat ini ada, sedangkan ingin mukulin orang itu agar aku tak menyakitinya... Sedangkan mukulin orang yang sesungguhnya apa benar itu bisa aku lakukan... Enggak mungkin aku salah seorang yang hanya bisa omong doank tanpa berani melakukannya. Tapi sejujurnya aku pun ga bisa untuk berteriak... Itu akann membuat kegaduhan dan artinya ketenangan orang lain terusik.
Ternyata hanya bisa omong doank. Lagi asik ngapain seh yoo"
Y : "Dan kamu tidak bisa melakukan semua itu, bahkan tidak tau akan melakukan apapun. Disekian tahun lamanya, kamu tidak bergeser. Lagi ama ponakan. Dia sakit panas"
A : "Kmu salah yo... Aku bisa meluapkannya dengan cara mengambil napas panjang (pernafasan). Ga sedikitpun bergeser...hanya menggerakkan kaki berjalan ke galeri mencari udara segar. Kenapa kmu yang jaga yo"
Y : "entah aku entah kamu yang salah, aah entah lah. Itu ndak penting.
Ambil nafas panjang? Hahahaa, itu ndak ada bedanya dari 2 kejadian yang akan kau lakukan diatas, yaa sementara"
A : "Stidaknya ga menyakiti dan merugikan orang lain"
Y : "Kamu pun mengakui nya ndak bergeser. Namun kaki melangkah, tak lain dan tak bukan mengarah kesitu. Dan yang kamu lakukan hanya muter-muter. Lagi kepingin ama aku dia nya.
Tapi lihat apa yang terjadi? Apa kabarmu? Bagaimana hatimu? Yang kamu lakukan sudah benar, yaa tidak menyakiti orang lain. Namun itu belum baik, karena kamu tidak memperhatikan dirimu sendiri"
A : "Hmmmm... Yang pasti aku tau dimana harus kembali, disaat kau menjelajah ga ada yang bisa aku lakukan. Aku hanya mencari tempat untuk menaruh setiap jejak yang terlewati. Galeri untuk cerita seperti kotak kaca yang tak harus dilihat semua orang. Dan ketika kau kembali kau bisa menemukanku ditempat yang sama dann masih sama. Mungkin melihat mereka tersenyum itu sudah cukup untuk melumerkan gemuruh dalam diriku. Aku bertemu banyak orang alam perjalanan bolak balik ke galeri tapi bukan untuk menawarkan hati namun untuk mengerti tentang hati. Di tempat semula pun aku sudah meninggalkan pesan bahwa galeri bukan rumah melainkan gudang"
Y : "Maap."
A : "Memangnya kamu salah apa yo"
Y : "Masih kah kamu memperanyakannya?"
A : "Karena menurutku kamu ga punya salah"
Y : "Jangan menutupi gitu ah"
A : "Nah nah naaah sapa juga yang nutupi. Mau narsis ya. Kamu gapapa kan yo. Seperti ada emosi yang ditahan"
Y : "Km tau ndak. Sewaktu aku masih putih abu-abu (masih imut lucu gemesin gt dah) aku pacaran ama seseorang. Singkat cerita 2 tahun menjalani terkeok-keok ampe menentang ortu pun kita terjang. (Jadi keinget lagunya kangen band --> penantian tertunda, duuuuh) *kibas poni*
Singkat cerita (singkat cerita mulu, X_X ) hubungan kita kandas (langsung play).
Disitu ada celoteh bangke --> aku akan tetap menunggu, menanti dan berharap kehadiran bintang disiang hari, walau terasa tidak mungkin, namun aku percaya dengan keajaiban tuhan. *beeeeeeh.
Dia juga nyletuk gini --> jika aku udah menikah , maukah kau selingkuh dengnku, edaaaaaan.
Sekarang doi udah nikah, dikaruniai putra 1.
Ada bintang dan bintang. Yaa, aku kamu dia dan dia. Bukan 1 bintang yang sama. Bukan ditahan, namun emosi ini ndak ada arah. :)
A : "Noooo. Aku selalu punya bintangku... Bintang yang sama"
Y : "Ko' no"
A : "Aku ga punya cerita cinta masa putih abu-abu karena aku udah janji ga akan punya komitnen selama sekolah dan setelah kuliah barulah cerita terjalin, tapi entah aku yang belum tersentuh cinta atau hatiku udah membatu ga pernah ada niat untuk balikan sama mantan, ga pernah menahan mereka pergi, ga ada yang benar-benar aku ingat dan terkenang dengan jelas sampai ingin mengulang cerita saat itu sama sekali ga ada.
Mungkin banyak bintang yang hadir untuk membentuk garis penghubung antar bintang sampai terbentuk gambar nyata barulah akan terlihat bintangku yang sesungguhnya. Bintang yang selalu aku pegang erat"
Y : "Hahahaa. Entah kenapa perbincangan kita, ngalor ngulon. Haduuuuuh."
A : "Iya. Aku juga ga paham apa yang kita bicarakan. Sepertinya blank bikin pembicaraan seperti ga nyambung ya"
Y : "Mau diteruskan atau istirahat aku bingung, namun taukan kamu, aku selalu butuh kamu"
A : "Jika kau lelah istirahatlah tapi jika ingin lanjut cari tema lain ({})
Y : "Untuk melanjudkan dan ganti tema, rasanya otakku lagi pergi entah kemana? Jadi malah tambah semrawud jika berbincang".
A : "Buka petamu dan kmu akan tau kemana harus melangkah. Menyatulah dengan hatimu, rasakan hembus nafasmu juga detak jantungmu sendiri. Jangan mengikuti kemana pikiran bergerak cukup lihat dari kejauhan biarkan pikiran bersuka ria dan ketika lelah akan berhenti sendiri. Tak perlu ada kehawatiran karena semua udah direncanakan scara hebat"
Y : "Peta nya terlihat burem, entah noda apa yang aku taburkan. Khawatir? Jelas tidak."
A : "Itu artinya berhentilah sejenak, jangan kmu paksakan"
Y : "Aku susah untuk off, bahkan disaat istirahat sekalipun aku masih aktif (melakukan kegiatan yang lain) setelah istirahat sudah habis aku melanjudkan ke arah awal. Aku berasa tidak ada waktu luang, namun aku menikmati. Bahkan aku tidak tau apa itu istirahat."
A : "Aku tau, bahkan waktu istirahat kamu malah lebih sibuk daripada saat terjaga. Bukan hanya menikmati tapi kau juga harus coba melepaskan, jangan ada sedikitpun keraguan, cukup percaya maka akan kamu temukan ketenangan dan akan lebih menikmati diri yang sekarang"
Y : "Kamu memang yang mengerti. ({})
Y : "Tentang ketenangan, apakah kita harus mencari hingga ketemu? Atau membangun ketenangan? Masalah menciptakan, tentu saja bukan kuasa kita."
A : "Big hug ({})
A : "Kita harus mencari, membangun dan menciptakan... Itu satu formula dan setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda" (takaran pemakaiannya) Kita ga punya kuasa untuk menciptakan tapi bukankah kita bisa mengusahakan, membuat semirip mungkin dengan formula itu"
Y : "Entah mengapa aku sendiri tidak setuju dengan kata --> menciptakan. Kalau mencari dan membangun, aku setuju."
A: "anggapan orang pelangi ada setelah adanya hujan saja. Aku pernah melihat pelangi, padahal ga hujan sebelumnya... Ketika bermain di air terjun aku melihat bias air yang terkena matahari membentuk pelangi..., ketika aku ngepel pernah melihat di dinding ada beberapa warna yang berjejer entah benda apa yg membiaskan. Kamu masih ingat mainan plembungan yang di tiup tar jadi gede, saat meniup aku melihat pelangi disana lalu apa itu ga menciptakan... Ya mungkin lebih tepatnya mengusahakan"
Y : "Yaa, semua yang kamu lihat, aku juga pernah diperlihatkannya. Tetep saja bukan kita yang ciptain, itu masih termasuk dalam golongan menemukan (bagi orang umum), dan di golongan berusaha tepatnya."
A : "Oke aku ralat... Saat ini masih dalam proses"
Y : "Dalam proser yang seperti apa?"
A : "Proses membuat formula yang tepat"
Y : "Kalau dalam proses berarti sudah melakukan, jadi yg mana?"
A : "Bukankah selama ini kamu udah melakukan perjalan, mencari, mendengarkan, dan mengulang beberapa hal dengan sadar lantas apa itu namanya"
Y : "Bila kamu hanya diam, menyangkal semuanya dan tak ada tindakan apa pun itu baru diam"
Y : "Entah lah. ({})
Hahahaa.
A : "Terus saja lakukan seperti yang sekarang kamu lakukan yo, nanti kamu akan menemukan formulamu sendiri. Belajar autodidak namanya"
Y : "Iya. Lalu bagaimana kabarnya tentang ketenangan yang ada dikamu?"
A : "Aku udah menemukannya... Perjalanan 7 hari yang lalu membuka, seperti melihat jalan setelah berputar-putar di dalam hutan tak menemukan jalan selanjutnya. Namun blank beberapa hari ini menurutku ada kaitannya dengan misi selanjutnya... ada misi yang menanti disetiap fase yang harus dilewati hingga benar-benar semuanya terlewati"
Y : "Oh gt to."
A : "Iya"
Y : "Dari tadi kepalaku cenut-cenut. Sekarang berat dan terasa sakit."
A : "Oke kita hentikan percakapan ini, gimana kalau kita refresing pergi ke savana di tempat biasa, bawah pohon untuk menikmati suara burung dan gemericik air sungai yang mengalir... Aku dari awal tadi udah cenat cenut kepalaku makanya nulisnya lama harus ngumpulin kata yang berserakan dulu soalnya. Hehehehe"
Y : "Setuju. Aku isya' dulu yo."
A : "Hu um"
Y : "Cihuiiiye ;;)
A : "Ya udah aku duluan... Smoga bisa bangun jam 2:45 buat absen (˘ʃƪ˘)
Aku udah lama juga ga lucid dream. Malam ni barengan aja ya"
Y : "Semoga. Lucid dream, aku juga udah lama"
Sudah pamitan mau tidur dan di lanjut ke tempat biasa malah masih manghil dan sepertinya diri ini juga masih enggan untuk meninggalkan apa tempat ini dan bergegas memeluk mimpi.
Y : "Yooo..."
A : "Ya"
Y : "Sudah saat nya atau...."
A : "Tapi tar pijitin tanganku ya, jariku pegel daritadi pencet-pencet terus
Heran aku kenapa ngetikmu sekarang cepet bener seh"
Y : "Hahahaa....
Y : "Jempol berdansa itu termasuk senam. Dan tentu menyehatkan. Bukan malah pegel dan minta pijit. Kaki ku pegel. *tau dong apa yang harus kamu lakukan* ;;)
*selonjoran*
A : "Kan biasanya cuma carat coret doank sedangkan ini ketak ketik terus pake acara mikir (mengimbangi pembicaraan) ampe kepala cenat cenut nyari kata yang pas dan masuk akal. Artinya ya tidur di pangkuan...\=D/
Y : "Corat-coret dan ketak-ketik itu sudah menjadi kebiasaan. Malahan jadi 1 kemasan. Woooooooooooooo"
A : "Tapi ga selama ngobrol ama kmu yo"
Y : "Kamu itu memang pinter yo, hmzz.
Oke lah, silakan. Tapi tangan mu itu nganggur, ayolaaaah. ;;)
Apa yang membedakan?
A : "Tanganku kan dipijit kamu. Saat corat coret hanya mengeluarkan apa yang ada di pikiranku... Kata-kata yang ga panjang benar. Kalau lagi buat cerber satu seri bisa berhari-hari bahkan sampai semingguan. Initinya semaunya aku nulis... Kalau yang ini panjang-panjang (tp menikmati) bahkan malam ini 2 tempat, tema berbeda panjang-panjang semua"
Mengingat ketak ketik yang sedari siang di dua tempat berbeda BB dan WA terlebih dengan tema berbeda dengan tema yang bisa dimasukkan dalam kategiri berat. Dan jangan-jangan suatu saat nanti bisa lebih dari 2 tempat berbeda dengan tema berbeda pula. Hmmmm... sepertinya okeeh juga, perlu di coba tuh.
Y : "Hahahaa. Aku ketawa ndak henti-hentii. Bener-bener pintar kamu beserta caramu. Mau nolak dikira ndak ngertiin seorang wanita.
Yaa, memang kamu harus dimanjakan, meski manja itu milik lelaki."
Y : "Hmzzz.. Sepertinya I'd wechat mu masih ada tempat untuk aku.
*ngajak perang di 3 tempat*
Nah kan benar, baru saja terpintas di pikiranku ini malah udah bilang duluan. Siapa takut yo, bakal lebih seru dan menggemaskan.
A : "Haaai... Itu hukuman, tadi kamu ga buat teh setelah mandi. Silahkan saja asal mau mijit'i. Hadaaaaah..., dari bbm, ke wa, trus line sekarang wechat... Lalu apa lagi.
Eh tapi sepertinya seru juga ya jika semua berjalan dengan tema berbeda dan pembahasan yang berat pula .
*mlm semakin bikin otakku ngawur
Y : "Ndak nyeduh teh, tp nyeduh kopi item. Hehe :E>
Lah emang siapa lagi yang mijitin kamu kalau ndak aku?
Huuuuuuuitin. Masih saja ada ajuan --> asal maumit "
A : "Ngomongin kopi aku mau pamer... Sekarang udah bisa minum kopi, udah 2 hari ini siang minum kopi"
Y : "Lalu terserah kamu. Hahahaa. *bukan korban iklan loh ya
A : "Kan mijitin pake acara nego segala ;;)
Y : "Sepertinya bukan hanya ngawur, malahan nglindur."
A : "Hahahahhaaa... Ga apa lah untuk kali ini"
Y : "Serius? Ada efek kah? Oia, selamat datang digelapnya terang kopiku"
A : "Efek apa...?! Tapi kopi sekarang banyak campurannya, ga semurni dulu"
Y : "Dari tadi aku diperhatikan tipi, yaa seperti yang sering kamu lakukan, mendengarkan tipi. Pelem nya avatar. Duuuuuuh
Ya efek apa gitu lah yang kamu alami dari reaksi kopi gmn? Iyo. Produk apa sih dizaman sekarang yang mutlak? Semua tercampurkan, bahkan dengan yang bukan seharusnya. Yaaaah bubar dah pelem nya."
A : "Dari dulu kalau minum kopi gtu, entah kopi hitam ato kopi campuran. Sekali-kali to ngikuti acara tv. Frozen Hahahahhaaa...."
Setelah melihat alas yang di gunakan waktu bersantai gambar frozen itu menjadi senjata untuk menggodanya.
Y : "Jantung kamu detaknya normalkan ketika/ setelah minum kopi?
Bilang nya sekali-kali, padahal mah emang keseharian. Huuuuuuuuuuuuuuuu.
A : "Dulu langsung cepet tapi 2 hari ni biasa aja seh" maksudnya dulu kalau minum kopi detak jantungku langsung kenceng, tapi sekarang biasa saja.
Y : 'Frozen??
Yasalam. Kamu melihat karpetku waktu itu. Duuuuh
A : "Malah detaknya cepet klo mnm kopi campuran. Aku ga pernah minum kopi yo, kalau minum biasanya langsung pusing, deg deg an, trus sakit perut. Buat kalau pas benar-benar pengen aja trus kapan hari liat teman buat kopi hitam, aku ikut-ikutan buat trus kemaren ngantuk makanya buat dan hari ini juga. Hahahaha. Kurang perhatian gimana lagi coba"
Y : "Aku awalnya juga gitu. Yang terasa lebih dikepala ama lambung. Sekarang biasa aja. Tapi aku ndak tau, entah kecanduan atau gimana.
A : "Tapi kalau kopi hitam malah gapapa, pernah bareng buat good day vanila ama teman habis minum perut sakit. Candu itu. Coba kalau ga minum ato minum bukan jam seharusnya kepala pusing dan brasa lemes ga"
Y : "Frozen, itu membuatku menjadi......... Haduuuuuuh. Tapi sepertinya oke juga kalau nonton. *tutup kuping*
Kopi berwarna itu kurang oke. Item lebih greget. Ndak ada lemes atau pusing atau apalah kl ndak minum kopi. Biasa aja."
A : "Lumayan kok, kan udah pernah tayang di rcti. Iya bagusan kopi item yang laen banyak campuran bahan kimianya.
Masa seh. Lha kok ibu ama adeku cewek langsung pusing kalau ga minum kopi"
Y : "Masalah tipi kamu jagonya. :p
Gimana gitu kalo kopi item, duuuuh kangen kopi. Apalagi gulanya dikit, sedikit saja. Beeeeeeeeeeh. Kebanyakan orang juga gitu, kelabakan kalau belum ketemu kopi. Kenapa ya?"
A : "Ga lah, jarang jg nonton tv. Kan kaya udah nyandu. Aku pun juga gtu pagi belum minum teh apa minum th tapi agak siangan langsung deh pusing melanda, melebihi pusing karena laper dah. Yo tidur yok, dilanjut di tempat biasa aja ngobrolnya. Cari suasana baru biar fres
Met rehat yo, tdr nyenyak n mimpi indah ya... Ayo lucid dream bareng."
Y : "Ok. *rain* (26/08/15)
★Ell