A : "Yoooooooooooooooooooooo"
setelah beberapa jam, eh bukan setengah jam berlalu. Mengirim pagi dibalasnya malam.
Y : "Yoooo
A : "Telat
Y : "Haduuuuuuh, Bangun kesiangan bu. *alasan telat masuk sekolah*
Makanya jangan dengerin tivi terus, waktunya tidur ya makan dulu biar bisa tidur"
Y : "Ndak dengerin tipi, lah ko' gitu Bukan kah malam hari itu ndak baik untuk makan (alasan sebagian orang untuk kesehatan)"
A : "Tapi bagaimana bisa untuk tidur jika ada yang meraung-meraung (karena malam ga ada aktifitas, waktunya seluruh organ tubuh istirahat)"
Y :"Ya setidaknya diganti dengan sesuatu yang ringan. Lah siapa bilang semua anggota badan kita istirahat? Hanya sebagian saja yang istirahat, yang lainya tetap bekerja.
A : "Uuups aku ralat bukan berhenti hanya mengurangi intensitas kerjanya (memperlambat)
Y : "Udah aku maap kan yoo. Hahahaa"
A : " ☺
Y : "Kenapa yo? Ini aku yang lelah apa kamu yang lelah, ko' aku ndak bisa memastikan."
A : "Kenapa aku juga berpikir gtu ya"
Y : "Nah nah naah
A : "Tapi pembicaraan tentang menara sepertinya membutuhkan energi lebih yo... kamu ngerasa ga seh"
Y : "Iyo. Sepertinya kita butuh bimbingan."
A : "Bimbingan gimana yo"
Y : "Maksudnya bimbingan dari pihak lain, tentunya diluar dari kita."
A : "Iya"
Y : "Menurutmu siapa?"
A ; "Seseorang yang lebih paham dan bisa dipercaya. Aku pernah cerita tentang gimana aku bisa tau kalau aku punya 'bakat' nah temanku ini yang ngasih tau"
Y : "Oh gitu to."
A : "Iya. Kaya gtu outodidak yo. Nanti akan bisa sendiri kalau ada bakat tinggal ngasah dan temukan formulamu sendiri"
Y : "Trus kalau bagi yang ndak ada bakat bagaimana kabarnya?"
A : "Semua orang tu ada yo hanya kadar kepekaannya saja yang berbeda"
Y : "He'em." (28/08)
★Ell