7/31/2015

Y. E . P ~ Akhir Kisah #4

Bagaimana membungkus kebohongan, menyembunyikan ke dasar paling dalam sekali pun suatu saat akan ketahuan juga. Dan penyesalan selalu datang belakangan karena yang datang di awal itu pendaftaran.

Entah bagaimana ceritanya hingga D pun tau jika Y sudah memiliki istri juga anak. Tapi semuanya sudah terlambat, karena saat ini D sedang hamil mengandung anak Y. Mungkin perbuatan yang tak seharusnya dilakukan itu terjadi ketika D sering pergi menemui Y ke jakarta. Selama di dana D menginap dimana pun ga ketahuan secara di Jakarta D tidak punya sodara dan D pergi bisa sampai berhari-hari.

Ga habis pikir Y yang pernah menggurui aku tentang agama, ya sadar diri lah jika pengetahuanku tentang agama cetek ga ngerti apa-apa mengingat dia juga sempat di pesantren tentunya lebih paham dan mengerti tentang hal-hal yang boleh dan dilarang menurut agama tapi mengapa bisa melakukan hal seperti itu....

Namun begitu aku salut dengannya karena dia tidak lepas tanggung jawab, berani mempertanggung jawabkan apa yang sudah diperbuatnya. Hari ini dia menikah, tentu saja hanya nikah sirih karena Y sudah memiliki istri.

Aku sempat bertanya tentang kebenaran bahwa D akan menikah dan lebih dari 2 orang yang aku kenal mengatakan iya, tentunya yaah aku tanya yang benar-benar tau tentang kasus ini. Tapi ketika aku tanya tentang D yang membelikan motor, membangunkan rumah, membelikan cincin permata yang mahal, ada yang mengatakan jika rumahnya masih sama tidak ada yang berubah jika yang lain sumber yang aku tanya ini tidak tau karena itu ga terlihat dengan jelas.

Tapi menurut feelingku kenapa Y ini sebenarnya bukan orang kaya, orang yang kaya sebenatnya itu istrinya. Dia pun sebenarnya berasal dari orang biasa ga sekaya yang dibayangkan. Jelas saja dia mudah menghambur-hamburkan uang karena ada maunya, coba di pikir mana ada seorang pria yang mengeluarkan uang banyak dengan cuma-cuma tanpa menginginkan imbal balik. Kecuali ia benar-benar dermawan itu pun membantu di tujukan kepada yayasan bukan kepada orang mampu.

Semoga saja ini akhir dari petualangannya dan ia juga bertanggung jawab sepenuhnya dengan D dan anaknya setelah pernikahan ini tidak hanya menikahi setelahnya perlahan menghilang dan menganggapnya tak terjadi apa-apa.
Semoga saja kehawatiranku ini tak terjadi, biarkan semua berjalan dengan indah tapi bagaimana dengan istri sahnya, apakah sempat terpikir bagaimana perasaannya, bagaimana dengan anak-anaknya dan bagaimana kehidupan mereka sekarang.... aaah entahlah yang jelas bagaimana pun berpikir selalu pihak perempuan yang tersakiti, entah itu istei sahnya atau juga istri sirinya.

Sebuah pelajaran yang bisa dipetik adalah, jangan mudah percaya dengan bujuk rayu, yang manis belum tentu menyehatkan. Tak perlu mencari yang lebih baik, cukup kan apa yang kau punya dan poleslah untuk menjadi sempurna dimatamu. Berpikir bagaimana jika yang kau lakukan itu terjadi padamu. Gunakan logika, jangan hanya menuruti ego yang pada akhirnya akan membuat penyesalan. (31/07)

THE END