5/09/2015

Kembali Menatap Sepi

Perlahan kau pun mulai menjauh, dan kini tak lagi sudi menyapaku seperti yang biasa kau lakukan.
Maaf bila ada yang membuatmu kecewa, yang tak bisa mengerti dirimu dan hanya menjadi bebanmu
Hingga kau pun bungkam bahkan memilih pergi meninggalkanku...
Siklus kehidupan yang terus berputar
Seperti halnya selalu ada perubahan di muka bumi
Seleksi alam kah..., yang kuatlah yang akan tetap ada untuk bertahan
Meski itu hanya menyisakan kosong, tak apa itu mungkin yang terbaik
Mungkin kau membutuhkan waktu untuk sendiri
Namun bisa juga karena bosan telah datang akan hadirnya diriku
Tak ingin menyalahkan karena itu sudah berulang kali terjadi padaku
Tak apa, bila itu memang sudah menjadi keputusanmu
Selama kau bahagia, pergilah...
Maaf bila tak menahanmu untuk tetap berada disini
Bukan maksud tak memperjuangkan agar kau tetap tinggal
Aku belajar untuk tidak egois
Lebih suka melihatmu bahagia meski diri ini terluka
Semuanya baik-baik, tak perlu dihawatirkan
Pergilah dengan senyum, biarkan itu yang selalu kuingat
Kembalilah pada kehidupanmu dimana sebelum kau mengenalku
Tinggalkan segala kenangan itu agar tak memberatkan perjalananmu
Tak perlu hawatir aku akan menjaga semua kenangan ini dengan baik untukmu
Pergilah...
Tak perlu menoleh ke belakang karna tak keu temukan siapa pun disana
Karena aku akan selalu di sampingmu, meski hanya sebagai bayang
Menyertai setiap langkah agar kau tak merasa sendiri dan sepi
Kau telah menorehkan lembar dalam kehidupanku
Terima kasih untuk setiap kenangan yang tercipta
Atas rasa yang telah ada
Dan juga setiap detik yang telah terlewati bersama
Semua begitu indah, meski hanya untuk ku kenang
Terima kasih untukmu dariku.