11/20/2014

Cinta Tak Lekang Waktu ~ Cinta Pertama

Mengobrol dengan teman-teman masa kuliah sungguh amat menyenangkan, walaupun mereka semuanya sudah berpencar berada di lain-lain daerah. Sudah pada sibuk dengan urusan pekerjaan, urusan rumah tangga (bila yang sudah punya) dan berbagai macam urusan lain yang menyita seluruh tenaga dan pikiran. Namun dengan kecanggihan teknologi jarak yang bermil-mil jauhnya pun menjadi tak ada artinya, apalagi di ero yang serba canggih ini dimana manusia sangat dimanjakan dengan berbagai macam aplikasi yang memudahkan untuk kita berkomunikasi dimana pun tempat. Tinggal pilih media sosial mana yang dirasa nyaman untuk digunakan dan dapat di akses oleh telepon pintar sehingga dimanapun tempat memudahkan untuk saling bertukar informasi atau pun menjalin perkenalan dengan orang-orang di belahan dunia.

Tak kerkecuali dengan maraknya BBM yang sejak beberapa tahun lalu sudah bisa di akses oleh semua pengguna ponsel. Dari jejaring sosial aku dapat mencari teman-teman lama dari TK sampai kuliah yang sudah lama tak tau rimbanya dan sekarang sedikit banyak sudah bisa berkomunikasi dengan mereka bahkan kita juga membentuk sebuah group di BBM. Mengenang masa kuliah dengan segala kebandelan, kisah cinta, nongkrong di depan ataupun ketika menunggu dosen datang, mengenang kelakuan nyeleneh ketika di kelas sering menjadi becandaan di group ini, seperti halnya sekarang ini teman-teman lagi bernostagila mengenang percintaan jaman kuliah.

Dan disela-sela obrolan di group yang lagi membahas kisah percintaan Adi (pak Dhe, aku menyebutnya begitu mantion aku 
“Ell menurutmu Tria ada sedikit rasa gak sama aku…?” membacanya membuatku ingin tertawa sendiri, ternyata Adi ,masih menyimpan cinta lamanya. Tria adalah teman satu kelas yang dulu dekat dengan aku, jadi biasanya kita Tria, Ina, Anis dan aku bisa dibilang dekat walaupun kita tidak sepenuhnya tau sama tau namun sedikit banyak kita saling terbuka bila dibandingkan dengan teman-teman yang lain sehingga tak jarang juga bila ada tugas kelompok anggotanya ya ini-ini juga.

Mungkin kalau kamu lebih telaten bisa dapetin Tria kali Di. Memangnya kamu masih suka Tria ya Adi sampai sekarang….”
Benarkah Tria ada sedikit rasa….?”
Kalau kamu lebih perhatian dan telaten bisa saja Tria suka”
Tria pernah bilang ya sama kamu”
Sedikit pernah, tapi karena kamu sok-sokan makanya gak mau. Kamu kurang berani masa datang ke rumah kok suruh nemenin Anam udah gitu anam bisa mengambil hati ibunya, makanya Tria lebih cenderung ke Anam”

Hu um ya,harusnya aku dulu lebih sabar dan telaten”
Sudah Di itu masa lalu lagian sekarang kamu juga sudah punya istri bahkan sebentar lagi punya anak to”
Tapi Tria cinta pertamaku, pertama kali lihat Tria langsung suka kebayang-bayang terus. Andai dulu aku gak sok-sok an ya”
Sudah Di ingat kamu sudah punya istri”
Tria cerita apa saja sama kamu…”
Aduh aku mulai merasa bersalah, bagai menguak cinta lama yang masih ngambang.

Ya banyak, hamper semuanya di ceritakan”
Cerita apa….”
Banyak Di, udah di enggak usah di ingat-ingat mungkin belum jodoh”
Bilang donk cerita apa saja….”
Cerita pas kamu main ke rumah ngajak Anam, kamu diam saja malah Anam yang cerewet ngobrol sama ibunya, waktu kamu ngajak keluar, nganter kamu pulang, kamu telepon Tria dan semua yang dibicarakan, pokoknya banyak lah”
Hu um ya, andai aku gak jaim, gak sok-sokan, lebih sabar mungkin sekarang aku sudah sama Tria”
Haaaa…., aduh bagaimana ini ceritanya semakin runyam saja. Sepertinya Adi sampai sekarang masih menyimpan cintanya sama Tria, lalu bagaimana dengan istrinya apakah Adi menikah karena keharusan atau memang cinta tapi….. Semakin merasa bersalah.

Sudah Di itu masa lalu, sekarang kamu kan sudah punya istri dan sebentar lagi punya anak lupakan Tria toh dia juga sudah punya kehidupan sendiri.
Benar gak seh kalau dulu Tria suka sama Andi…?” Nah kan semakin panjang saja ceritanya, rasanya ingin menyudahi tapi sepertinya Adi tak dapat dicegah rasa penasarannya.
Iya, tapi sebatas suka saja enggak lebih”
Tapi kok Tria malah nikah sama mas As”
Ya namanya jodoh siapa yang tau seh Di, mungkin gara-gara Tresno jalaran soko kulino” Pepatah Jawa yang mengartikan cinta dating karena terbiasa.
Gitu ya, menurutmu yang membuat Tria suka dengan mas As apa…. Kata Ina kamu ya yang pertama kali menyadari kalau Tria suka dengan mas As? Nah kan benar mbok dhe satu itu cerita-cerita dengan yang lain.
Persisnya gak tau Di karena apa, tapi kan mas As itu orangnya sabar, baik, ngemong, dan perhatian”

Kalau dibanding aku bagaimana…?
Sudah Di jangan di panjang-panjangin ya ingat istri di rumah. Kamu masih suka Tria sampai sekarang ya”
Tria kan cinta pertamaku ell. Pertanyaanku belum kamu jawab”
Yang mana perasaan sudah aku kasih tau semua deh”
Kalau aku gimana dibandingkan mas As”
Ya itu tadi kamu Cuma kurang telaten dan lebih grusa-grusu apalagi mas As sudah mapan. Kamu sampai sekarang masih suka sama Tria ya….”
Aku belum bisa melupakan, Tria kan cinta pertamaku”
Berati kamu menikah gak mencintai istrimu ya, sudah Di lupakan Tria ingat kamu sudah punya istri daripada kamu memikirkan Tria yang jelas-jelas sudah punya suami mending kamu kubur segala kenangan dan segala hal tentang Tria, belajar mencintai istrimu Di kasihan kan kalau istrimu Cuma dapat raga tapi tidak hatimu. Tak ada jawaban dan obrolan pun berakhir, entah Adi mengerti yang aku maksud atau malah ia marah karena aku tak bisa mengerti dengan perasaan memendam cinta pertamanya.

Adi walaupun sudah punya istri dan sebentar lagi mau punya anak masih menyimpan cinta pertamanya dan masih menyimpan secuil pengharapan tentang satu rasa yang sudah menjadi kenangan. Adi setelah mendengarkan penjelasanku tentang Tria malah seakan memiliki penyesalan mengapa dulu tidak sabar dan lebih grusa-grusu, Andai aku lebih telaten mungkin sekarang aku sudah bahagia bersamanya Itu kata yang masih aku ingat hingga kini.