8/12/2014

Aku dan AKu

Selamat malam, selarut ini masih terjaga. Bukankah kau merasakan lelah hari ini? Aku tau, kau sedang susah payah berusaha bertahan dengan perasaanmu yang selalu kepadanya. Kau sama sekali tak mengerti justru aku khawatir padamu.

Kau tau mengapa? Aku khawatir padamu karna gara-gara aku kau ikut-ikutan tersiksa. Harusnya tak kau lakukan, harusnya kau bebaskan dirimu, seberapa besar kau memikirkannya dia tak akan tau, itu malah membuatmu terlihat bodoh.

Apakah kau ga kasihan dengan dirimu yang terus dan selalu memikirkan dia, pikirkan dirimu sendiri.

Kau benar-benar keras kepala dalam hal ini, apa susahnya berhenti bertahan? Bukan, aku bukan meminta kau menghilangkan rasanya karena aku tau itu tak mungkin bisa kau lakukan. Aku paham, namun berhentilah menyiksa diri sendiri dengan terus saja menyertakan dia di setiap langkahmu sementara dia apakah kau yakin melakukan hal yang sama sepertimu....

Kau berusaha untuk menyampaikan rasa pada yang dimaksud setiap menjelang tidur melalui doa ataupun kepada ruang sunyi seperti yang baru saja kau lakukan. Berdamailah sepenuhnya terhadap perasaanmu, coba membuka mata kepada dunia. Jangan biarkan dirimu terhimpit oleh kesunyian yang kau ciptakan, setidaknya kau berusaha saja agar rasa yang ada tak terus menyakiti dirimu.


Menanti pagi 23.32