2/19/2017

Dibawah Hujan

Siang itu selesai makan nasi pecel di siang yang sedikit redup kami pun pulang. Berboncengan menuju tempat dimana biasa kita ketemu untuk mengambil motor yang aku barkir disana. Langit mulai gelap, sepertinya sebentar lagi hujan akan turun. Baru beberapa meter berjalan terasa ada beberapa tetes air hujan yang mulai jatuh mengenai jaket dan helm yang aku pakai. Dan seketika itu hujan pun turun dengan deras. Dalam keadaan di tengah jalan, sementara tidak ada minimarket ataupun pertokoan yang bisa kami singgahi untuk berteduh. Hujan yang datang begitu cepat membuat orang-orang yang mengendarai motor seperti kami sedikit kewalahan. Bila terus melaju, belum sampai di tempat tujuan pastilah sudah basah kuyup, sekarang saja jaket sudah mulai basah, terlebih punya yongsa yang ada di depan.

Tak mau lebih basah lagi yongsa meminggirkan motor, berhenti di bawah pohon yang ada di pinggir jalan walau tak begitu rimbun tapi seenggaknya bisa sedikit menghalau air untuk membuat kuyup tubuh kami. Masing-masing mengambil mantel yang ada di jok motor, lalu mengenakannya. Mantelku model ponco yang ada lengannya sementara punya yongsa model celana. Padahal sudah kena tegur yongsa karena membeli mantel bentuk ponco yang sebenarnya bisa dikatakan berbahaya bagi pengendara motor dan aku bilang nanti jika gajian akan beli yang model celana tapi sampai sekarang belum aku laksanakan.

Yongsa begitu tenang mengenakan mantel, mengamankan tas bawaannya yang lumayan gede sementara aku ribet sendiri malah lebih menghawatirkan yongsa. Bagaimana dengan tasnya, apa nanti ga basah, yongsa masih harus menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk sampai di kontrakan, masa selama perjalanan diguyur hujan seperti ini...,

Sambil mengenakan mantel, aku melihat ke arah yongsa dengan segala gerak-geriknya saat mengenakan mantel dari atasan, menutup tasnya dan menggendongnya. Memandangi yongsa dengan pikiran yang berputar seperti adonan sampai yongsa selesai memakai mantel sementara aku kelupaan tutup kepala tidak aku pakai, langsung mengenakan helm untuk itulah aku buka kembali helm dan membenarkan penutup kepala yang ada di mantel agar air hujan tidak merembes ataupun membasahi ramhutku.

Sepertinya yongsa menyadari keribetanku. Sampai selesai mengenakan helm ada salah satu kancing di mantelku yang belum aku ceklekin. Yongsa membenarkan mantelku, meyakinkan untuk benar-benar tertutup rapat dan membantuku mengunci helmku hingga bunyi klik.

Aaaah..., ternyata beneran ribet bila mengenakan mantel ponco dalam posisi membonceng. mantel teraingkap ke atas, kaki juga tidak sepenuhnya terlindungi sampai celana yang sudah aku lipatpun masih terasa basah karena hembusan angin yang membawa hujan besertanya. Hujan-hujan bersama yongsa brasa romantiiis (keindahan yang sederhana namun nyata).

Jika hujan begini jalan brasa macet karena laju kendaraan yang tak begitu kencang. Tak mengapa, malah kalau bisa lebih diperlambat saja agar bisa lebih lama bersama yongsa. Namun jarak yang ga begitu jauh membuat kami cepat sampai ke tujuan. Aku turun untuk mengambil motor dan kami pun berjalan dengan motor masing-masing ke tujuan yang berbeda. Yongsa jalan di belakang mengikutiku. sesampai di pertigaan tepat lampu lalu lintas berwarna merah menuju hijau aku memperlambat motor dan yongsa menyusulku disamping, mengingatkan untuk hati-hati dengan mantelku akupun juga mewanti-wanti untuk yongsa berhati-hati selama perjalanan.

Saat lampu lalu lintas berubah hijau, "aku sayang kamu yo..." terdengar kalimat itu dengan cukup keras saat aku mau berbelok. "aku juga sayang kamu yoo..., kamu hati-hati ya yo" dan perjumpaan kali ini cukupkan sampai sore ini saja, berlanjut kepertemuan selanjutnya. Walaupun sebenarnya masih ingin bareng namun sementara cukupkan sekian, nanti bila waktunya tiba dan di saat yang sudah tepat kita bisa bersama selamanya. (19/02/17)

♡♡♡
sebuah perhatian-perhatian kecil yang terjadi tanpa disengaja (spontan) dan direncanakan bisa menjadi hal indah, menawan untuk pasanganmu. Dan sejatinya itulah bagaimana sebenarnya pribadimu yang sesungguhnya.

:: Hujan tiba-tiba teringat dan pengen bikin coretan ini.