1/04/2017

Pagi... ~ Dalam waktu dan ruang bereda

Hari telah berganti. Pagi datang bersama harap dan keyakinan untuk dapat melalui hari ini dengan begitu banyak hal indah yang terekam didalam memori. Hati yang cerah walau sang fajar belum terlihat menampakkan karismanya.

Kubuka jendela lebar-lebar, membiarkan udara masuk kedalam bilik rahasiaku. Langit masih terlihat abu, mungkin sisa hujan semalam yang membuat langit tak sebiru seperti cat tembok dikamarku (ya sebelum dirubah menjadi pink oleh bapak).

Terdengar riuh suara burung berkicau bersahutan tiada henti, diselingi suara ayam jago berkokok memanggil pagi memberi tanda kepada tuannya untuk segera beranjak dari peraduan mimpinya.

Pagiku.
Atap yang masih basah, tetes air yang menggelayut di ujung daun, dan udara segar yang kuhirup tiba-tiba saja menyeretku kedalam imajinasi menembus waktu. Aku melihat suasana kental pedesaan dimana masih banyak pepohonan hidup bebas, suara alam yang beryanyi menyambut pagi. Bau jerami, ya tumpukan jerami yang disimpan untuk makan ternak, dan asap dari pembakaran daun yang jatuh mengotori pekarangan rumah.

Semuanya begitu tampak jelas di dalam pikiraku. Cerita dan tempat yang sama. Suasana pedesaan yang tenang dan yang selalu aku rindukan. (04/01/17)



☆ el