12/18/2016

Bukan memulai melainkan meneruskan

"Apa resolusi untuk tahun depan dan pencapaian apa yang sudah di dapat..."
Pertanyaan yang sering aku dengar di beberapa acara televisi mendekati akhir tahun. beberapa waktu yang lalu aku juga bertanya hal yang sama kepada diriku sendiri, dan jawabnya meneruskan perjalanan ditahun sebelumnya (2016). Bukan membuat rencana dan memulai dari nol,  melainkan meneruskan apa yang sudah aku jalankan saat ini.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang begitu banyak pengharapan juga mimpi yang ingin di raih namun kali ini tidak ada satupun mimpi yang aku ciptakan untuk diriku sendiri. Aku sudah lama melepas semua mimpi dalam hidupku, karena mimpiku tidaklah untukku. Ya ada mimpi dan begitu banyak pengharapan di tahun yang akan datang namun bukan untuk diriku. Aku berpimpi untuk orang lain. Pengharapan dan perjalanan yang terus aku lakukan semata-mata untuk mereka.

Aku pernah berpikir tentang apa yang aku ingin, tentang cerita yang aku buat untuk hidupku namun pada kenyataannya mimpi itu tertuju bukan sepenuhnya untuku. Di dalam mimpiku ada mimpi orang-orang di sekitarku, lalu buat apa aku terus bermimpi bila orang-orang di sekelilingku lebih dominan ketimbang harapanku. Lebih baik aku mematikan mimpiku dan mencoba melihat mimpi mereka yang ada aku di dalamnya, itu jauh lebih real sepertinya ketimbang mimpi-mimpi yang terus menerus aku buat.

Mengkin bila terlihat di atas sana sudah tidak ada tempat untuk menggantungkan mimpiku, karena begitu banyak mimpi yang sudah aku buat hingga aku memutuskan untuk tidak lagi bermimpi.

Biarlah berjalan seperti yang seharusnya, karena tidak mungkin juga aku memaksa imajinasi orang lain agar nyambung sehingga ceritaku bisa berjalan seperti yang aku mau. Dan jalanku masih panjang, ada begitu banyak hal yang harus aku lakukan untuk bisa mewujudkan mimpi-mimpi mereka. Senyum mereka adalah hal terindah dan paling berharga ketimbang kehidupanku. Sepertinya indah bila bisa berjalan beriringan.

Yang perlu aku lakukan di tahun mendatang hanyalah membunuh "MALAS". Di tahun mendatang tidak boleh terlontar kata malas, sibuk, nanti, melainkan mengganti hal-hal itu dengan kerja keras, putar otak dan kerja nyata. Apapun yang terjadi tidak boleh "MENGALUH, CENGENG, MANJA" lebih kepada kerja dan "tahan banting". Karena hidup itu sehat. Dan aku ada didunia ini untuk mereka, itu sudah menjadi garis hidupku dan cukupkan itu yang menjadi alasan juga menjadi tongkat penopang lelahku. (18/12/16)



☆ el