10/27/2016

Penerimaan yang Utuh

Sungguh beruntung bagi orang-orang yang dilahirkan untuk memberi kebahagiaan bagi orang lain. "Apakah aku bisa seperti itu, yang mendedikasikan hidup untuk membantu orang lain tanpa melihat kedalam diri namun juga tidak melebihi kemampuan".
Entahlah, karena hingga saat ini pun aku masih saja sibuk memikirkan, mencari kebahagiaanku sendiri padahal itu semua sudah aku dapat, sudah aku miliki hanya saja aku yang belum bisa memberi utuh kepada mereka secuil senyum yang begitu indah untuk dilihat dan dirasa.

Kebahagiaan itu semu, tidak terlihat dan tidak mudah juga untuk dirasakan. Tidak ada titik ukur untuk sebuah kebahagiaan yang datang di kehidupan manusia.

Mulailah belajar untuk mengerti bukan untuk dimengerti.
Mulailah belajar iklas untuk setiap jejak yang tertoreh, untuk hembusan nafas dan setiap aliran darah dalam debaran jantung.
Mulailah belajar memberi tanpa memikirkan seberapa yang akan didapat, tanpa peduli apa yang akan di tuai dan seberapa bayak yang dimiliki.

Penerimaan yang utuh. Tanpa harus menimbang dan mempersoalkan segalanya itu akan lebih indah. Karena sejatinya kasih Allah ada untuk umatnya, kasih yang utuh untuk selalu memeluk penuh kedamaian. (26/10/16)



☆ el