Menghabiskan waktu bersama, itulah yang sering kita lakukan tak kerkecuali hari ini, malam mulai beranjak. Kita berdua sudah duduk manis didepan televisi, walaupun tidak fokus dengan acara yang masih tayang. Aku duduk tepat disampingmu, bersandar di lenganmu sementara tanganmu menjuntai di pundakku dan memeluk bahuku. Aku menggelayut manja di pelukanmu.
Hmmmm...., bagaimana bisa aku selalu bercerita setiap hari seakan tak pernah kehabisan bahan. Ada saja yang aku ceritakan kepadamu entah itu yang aku temui, aku dengar ataupun aku lihat selalu saja menjari bahan bembicaraan yang aku ceritakan kepadamu, dan anehnya kamu juga seakan tak pernah bosan mendengarkan ceritaku bahkan sepertinya selalu menunggu-nunggu saat aku bercerita kepadamu. Dengan tenang mendengarkan dengan seksama setiap ceritaku, ya walaupun itu sebenarnya ga penting dan tidak asik namun kamu selalu saja mendengarkan.
Kali ini aku bercerita tentang anak perempuan yang masih kecil lucu yang tinggal selang beberapa rumah dari rumah. Sesekali aku melihat ke arahmu namun seketika itu juga aku palingkan lagi pandanganku karena sedari tari mata kamu ga lepas dariku yo dan itu membuatku salah tingkah. Aaaah, kalah satu langkah aku dari kamu.
Terus saja bercerita, yongsa sesekali merespon dengan pertanyaan dari kalimat atau kata yang tidak dipahaminya. Mungkin karena jengah dengan posisi duduknya kamu merubah posisi duduk dengan sedikit bergeser menghadap kepadaku. Tangan yang tadinya ada di bahuku aku rasakan tertatik dan kini ada di atas kepalaku sambil sesekali mengalus rambutku. Semakin lekat kamu melihat kearahku membuatku bertambah salah tingkah namun terus saja cerita mengalir tanpa henti. Akan tetapi tiba-tiba saja ceritaku terhenti dengan ciuman yang mendarat, seketika aku terdiam kaku. "kamu selalu antusias saat bercerita, apa ga capek ngomong terus" katamu setelah ciuman itu. Kesadaranku sudah pulih, "Enggak" jawabku dengan muka yang sedikit memerah. Dan sekali lagi kamu mencimku, lalu memelukku erat sambil berkata "aku sayang kamu banget yo". Iya yo, aku juga sayang kamu banget. (13/07/16)
Hmmmm...., bagaimana bisa aku selalu bercerita setiap hari seakan tak pernah kehabisan bahan. Ada saja yang aku ceritakan kepadamu entah itu yang aku temui, aku dengar ataupun aku lihat selalu saja menjari bahan bembicaraan yang aku ceritakan kepadamu, dan anehnya kamu juga seakan tak pernah bosan mendengarkan ceritaku bahkan sepertinya selalu menunggu-nunggu saat aku bercerita kepadamu. Dengan tenang mendengarkan dengan seksama setiap ceritaku, ya walaupun itu sebenarnya ga penting dan tidak asik namun kamu selalu saja mendengarkan.
Kali ini aku bercerita tentang anak perempuan yang masih kecil lucu yang tinggal selang beberapa rumah dari rumah. Sesekali aku melihat ke arahmu namun seketika itu juga aku palingkan lagi pandanganku karena sedari tari mata kamu ga lepas dariku yo dan itu membuatku salah tingkah. Aaaah, kalah satu langkah aku dari kamu.
Terus saja bercerita, yongsa sesekali merespon dengan pertanyaan dari kalimat atau kata yang tidak dipahaminya. Mungkin karena jengah dengan posisi duduknya kamu merubah posisi duduk dengan sedikit bergeser menghadap kepadaku. Tangan yang tadinya ada di bahuku aku rasakan tertatik dan kini ada di atas kepalaku sambil sesekali mengalus rambutku. Semakin lekat kamu melihat kearahku membuatku bertambah salah tingkah namun terus saja cerita mengalir tanpa henti. Akan tetapi tiba-tiba saja ceritaku terhenti dengan ciuman yang mendarat, seketika aku terdiam kaku. "kamu selalu antusias saat bercerita, apa ga capek ngomong terus" katamu setelah ciuman itu. Kesadaranku sudah pulih, "Enggak" jawabku dengan muka yang sedikit memerah. Dan sekali lagi kamu mencimku, lalu memelukku erat sambil berkata "aku sayang kamu banget yo". Iya yo, aku juga sayang kamu banget. (13/07/16)
★Ell
