Walau kita saling mengenal satu sama lain namun setiap bertatap muka seringnya kita bertingkah seperti orang asing. Kini aku tahu alasan dibalik semua kebungkaman dan sikap acuh yang tiba-tiba saja ada diantara kita, itu karena kau menjaga hatinya agar tak terluka hingga dirimu memilih selalu menjaga jarak dengan wanita manapun.
Dia yang kukira hanya menjadi benalu yang menempel hidup ditengah-tengah kita. Mendominasi, mengambil sebagian apa yang aku miliki namun kenyataannya berbeda. Aku tak sadar bahwa sesungguhnya benalu itu adalah diriku yang begitu egoisnya hingga setiap saat bertindak menjadi serakah ingin merebut dirimu darinya
Meski kini aku tahu kenyataan bahwa kau telah memilikinya sebelum aku mengenalmu, namun hingga kini aku masih saja berharap kau akan melihatku. Kau tak perlu tahu apalagi menghawaturkan tentang bagaimana keadaan hatiku, cukup kau melihat kearahku sekali saja itu sudah membuatku senang. Melihat bagaimana senyum diwajahku tergambar dengan jelas ketika aku menatapmu.
Sangat menyakitkan jika kau berkata tak mengenalku, terlebih bila hanya mengabaikanku dan tak lagi mau menyapa ketika kita sedang berpapasan tanpa sengaja. Rasa sakit dihatiku karena aku tak pernah punya kesempatan untuk menyampaikan rasaku padamu itu sudah cukup menyiksaku.
Dia yang selalu menyadarkan aku tentang rasaku yang akan tersimpan selamanya dihatiku. Aku harus mematikan rasaku setelah akar mulai menancap kuat, namun sepertinya itu lebih baik. Andai kau menghargai sedikit keberadaanku disampingmu. Menghargai diriku yang sampai sekarang masih menjaga hati ini hanya untukmu.
Sebegitu kuatnya rasa dihatiku yang tak pernah ku tahu bahkan tak ingin tahu terkadang membuatku takut melangkah lebih dekat kearahmu. Dari jauh tanpa sepengetahuanmu aku melihat kau tersenyum, asik bercanda dengannya. Dalam hatiku bergumam "kumohon berbaliklah sejenak atau sedetik saja untuk melihatku tersenyumlah kepadaku"
Aku tau itu salah namun berkali-kali mencoba memalingkan hati tapi selalu saja kembali kepadamu . Akupun ingin beranjak darimu, membuang rasa ini jauh dari hatiku, andai aku bisa memutar pandanganku ketika engkau tepat dihadapanku, bahkan jika harus berbalik berlalu meninggalkanmu.
Aku tidak akan mengemis bahkan memintamu untuk membalas cintaku, aku juga tidak akan mengatakannya kepadamu karena aku sudah tahu persis apa jawabmu. Dia yang selalu ada disampingmu setiap waktu adalah jawaban dari ketidak pedulianmu padaku.