9/02/2014

Menyajikan Rasa dalam Resep Cinta

Ketika melihat sebuah gambar masakan yang tersaji dan tertata begitu cantiknya sangatlah mengagumkan. Kali ini datang dari temanku, foto yang diunggahnya di media sosial tersebut adalah menu masakan untuk suami dan anak-anaknya yang ia masak dan sajikan sendiri. Aih, terlihat menyenangkan sekali bisa seperti itu. Menyajikan cinta dalam olahan rasa.

Pernahkah berpikir bahwa makanan yang kita makan juga merupakan perwujudkan cinta? Atau pernahkah mendengar memasaklah dengan cinta? Pernahkah berpikir bahwa cinta juga bisa berasa seperti rasa manis, asin, pedas ataupun gurih?

Ternyata memasak itu bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan. Mengulik ngulik resep-resep baru atau membuat resep ala-ala kita sendiri dengan mencampur bahan-bahan sisa yang ada di dapur lalu mencoba berkreasi di dapur, hanya berdasarkan alasan sesederhana "ingin menyajikan makanan sehat dan bergizi untuk keluarga" , ia menyukai aktivitas tersebut. Sepertinya dapur sudah menjadi tempat favorit untuk menghabiskan waktu. Memasak adalah satu hal yang membuat bahagia, itu ia lakukan dengan sukarela, tanpa paksaan dan penuh cinta. Sepertinya ini akan ia lakukan terus dan terus, hahaha...

Bila kita menikmati memasak walaupun masih dengan resep-resep sederhana maka semuanya akan terlihat menantang dan kita juga menikmatinya. Memasak juga butuh banyak belajar, banyak membaca, banyak bereksperimen. Seperti keahlian-keahlian lainnya termasuk mencintai. Mencintai juga membutuhkan banyak belajar. Belajar memahami orang lain, juga yang tak kalah penting adalah memahami diri sendiri.

Memasak adalah cara menyajikan cinta dalam rasa. Keinginan untuk menyajikan masakan yang enak untuk disantap oleh orang-orang yang kita cintai. Wujud cinta dalam olahan rasa baik itu manis, pedas, ataupun gurih. Harus banyak belajar untuk bisa lebih banyak lagi menyajikan masakan yang beraneka rupa agar pas dengan lidah penikmatnya. Kadang berhasil dalam sekali coba, kadang kala tidak berhasil atau malahan berhasil tapi berbeda hasilnya.

Ada juga makna yang bisa dipelajari salah satunya bahwa usaha ekstra bisa menghasilkan hal yang lebih luar biasa. Kalau mengerjakan atau mengusahakan sesuatu biasa-biasa saja, hasilnya juga standar saja, dan itu juga berlaku pada masak memasak ternyata.

Ketika awal-awal belajar memasak berbumbu yang digunakan paling-paling standar yang penting masakan ada rasanya dan enak namun setelah banyak belajar dan mengenal beraneka bumbu-bumbu menambah aneka macam bahan seperti lengkuas, serai, daun pandan, daun jeruk, kluwek, daun salam ternyata memberikan tambahan rasa yang sungguh signifikan. Tentu saja itu membut rasa beda dengan masakan yang cuma dikasih bumbu standar saja.

"Ternyata dengan menambah usaha ekstra dengan menambahkan bahan-bahan ekstra memberikan sentuhan rasa yang makin menggugah selera."

Mungkin sama dengan cinta, cinta akan cepat kadaluarsa kehilangan greged bila tidak dijaga dengan usaha ekstra. Bahwa cinta tidak dengan sendirinya bisa bertahan bila dibiarkan apa adanya, butuh usaha dan perjuangan untuk tetap menjaga cinta dua manusia yang terus melaju dalam perubahan seiring perputaran waktu. Maka sepertinya perlu upaya dari kedua belah pihak untuk tetap membuat cinta senantiasa mengada.


"Setiap orang punya caranya sendiri untuk mengekspresikan cinta, untuk saya..cinta, bagi saya salah satunya terwujud dalam olahan rasa masakan yang saya cipta." - Dee