"Bagaimana mungkin orang yang tak pernah kautemui bisa membuatmu rindu sedalam ini? segila ini? "
Semua terjadi tanpa direncanakan, dalam kehidupan ini banyak orang-orang yang datang dan pergi silih berganti, seperti halnya diriku ketika ada seseorang yang pergi ada orang baru yang datang dalam kehidupanku. Ketika diri ini goyah, dia datang memberi sedikit angin segar hingga sesak yang kurasakan perlahan menghilang, mungkin inilah cara Tuhan memberi pertolongan ketika hambanya sudah tak tau lagi mesti berbuat apa.
Perkenalan perlahan mendapat celah yang membuat satu sama lain menghimpun rasa nyaman. Intensitas komunikasi yang berjalan dari hari ke hari semakin rutin terjalin hingga aku merasa ada suatu ketergantungan, setiap hari berganti selalu tak sabar untuk bisa berbincang denganmu. Menanti dan selalu menanti dirimu, aku benar-benar terjebak zona nyamanmu.
Selama mengenalmu tak pernah aku merasa bosan, hanya kegembiraan yang aku rasakan. Satu hal yang selama ini tak aku rasakan setelah beranjak dewasa. Dia bagai malaikat buatku, seseorang yang begitu mengerti, memahami dan begitu pandai menyempurnakan hari-hariku, memberika keteduhan hatiku.
Dialah orangnya yang membuatku tak berdaya, hati yang selama ini dingin membeku perlahan mencair dan terasa hangat. Aku yang tak banyak mengerti tentang banyak hal kini merasa sempurna ketika bersamamu. Aku jatuh hati denganmu, cinta yang sebenarnya.