Senyum kegembiraan yang tersungging dari bibir merahmu begitu renyah. Bahagia yang hadir, yang kau perjuangkan walau dengan mengorbankan perasaan seseorang yang sudah lama menyertaimu disaat-saat sulitmu. Kini ketika kau temukan cinta sejatimu dengan mudahnya kau campakkan sekeping hati yang sudah melekat dan berlabel namamu. Sakit... ya tentu teramat sakit.
Kau tak akan mau tau dan tak mau lagi mengingat masalalu terlebih ikut merasakan secuil kepingan hati yang hancur berantakan karena kini sudah menemukan apa yang kau cari.
Namun apakah kau sadar nona, jika kebahagiaan yang di dapat dengan cara mengorbankan perasaan atau menyakiti orang lain terlebih orang yang sudah banyak berkorban untukmu tak bisa kekal. Seperti membuat pondasi di tanah lempung yang suatu saat akan terkikis oleh air yang merembes dari mata air yang terus saja mengalir dari rasa sakit masa lalumu.
Suatu hari nanti kau akan merasakan bagaimana sakitnya, seperti luka yang kau tinggalkan untuknya, ya suatu saat nanti. Mungkin kau tak menyadari apa yang sudah kau tanam nona sehingga terus saja bisa menyunggingkan senyum bahkan tertawa keras dengan kebahagiaanmu sekarang. (13/02/16)
Hanya mencoba menerjemahkan ketika melihat senyum seorang teman dan perjalanan cintanya.
★Ell