Terkadang rasa kangen yang teramat besar membuat kegundahan tersendiri
di dalam diri ini. Ga tau harus berbuat apa dan ga tau maunya gimana....
Aku hanya ingin bertemu, mendekat denganmu dan bersamamu itu saja yang
ada di dalam pikiranku saat ini. Kegundahan yang tak terkontrol, marah
dengan diri sendiri karena ke tidak mengertian apa yang terjadi dengan
hati yang ingin menjerit dan meneriakkan "tahu ga seh aku tu kangen se
kangen kangennya denganmu, inginkan kamu yo..." Dan sekali lagi suara
hanya tercekik hingga di pangkal tenggorokan tanpa bisa mengeja kata
dengan lantang tentang gundah yang merajai raga.
Mengapa tak kau datangi saja dia untuk melepas segala rindu yang sudah menumpuk hingga sudah tak ada ruang lagi untuk berpikir bagi yang lain. Ya mungkin itu akan aku lakukan dan memang seperti itulah yang selama ini bermain di pikiranku, datang untuk menemuimu lalu kita habiskan waktu bersama menyatu bersama alam, namun sepertinya itu sulit untuk aku wujudkan bukan sebuah ke egoisan namun tidak hanya soal kenekatan semata. Ada banyak faktor yang harus di pikirkan untuk bisa mewujudkannya dan hal-hal itulah yang sampai sekarang belum bisa aku pecahkan untuk bisa menemukan solusi terbaik.
Aku hanya bisa membawa kebersamaan ini dalam dunia imajinasiku, dalam cerita di pikiranku dan dalam setiap aktifitasku tanpa bisa melihatmu secara langsung ataupun merasakan genggaman hangat dari tanganmu yang membuatku nyaman. Aku inginkan itu, nyaman bersamamu...
Maap untuk ketidak beranianku bersuara tentang rindu yang menderu, keinginan untuk bertemu yang mendesak dan merasakan kembali nyamannya genggaman tangan hangatmu. Aku inginkan itu semua namun aku ga ingin membuatmu semakin gelisah. Biarlah rindu ini menumpuk karena suatu hari bila waktunya tiba semua rindu akan lumer dengan perjumpaan yang sesungguhnya. Aku menunggumu, cepatlah datang yo untuk menjadi satu ~ KITA. (30/12)
Mengapa tak kau datangi saja dia untuk melepas segala rindu yang sudah menumpuk hingga sudah tak ada ruang lagi untuk berpikir bagi yang lain. Ya mungkin itu akan aku lakukan dan memang seperti itulah yang selama ini bermain di pikiranku, datang untuk menemuimu lalu kita habiskan waktu bersama menyatu bersama alam, namun sepertinya itu sulit untuk aku wujudkan bukan sebuah ke egoisan namun tidak hanya soal kenekatan semata. Ada banyak faktor yang harus di pikirkan untuk bisa mewujudkannya dan hal-hal itulah yang sampai sekarang belum bisa aku pecahkan untuk bisa menemukan solusi terbaik.
Aku hanya bisa membawa kebersamaan ini dalam dunia imajinasiku, dalam cerita di pikiranku dan dalam setiap aktifitasku tanpa bisa melihatmu secara langsung ataupun merasakan genggaman hangat dari tanganmu yang membuatku nyaman. Aku inginkan itu, nyaman bersamamu...
Maap untuk ketidak beranianku bersuara tentang rindu yang menderu, keinginan untuk bertemu yang mendesak dan merasakan kembali nyamannya genggaman tangan hangatmu. Aku inginkan itu semua namun aku ga ingin membuatmu semakin gelisah. Biarlah rindu ini menumpuk karena suatu hari bila waktunya tiba semua rindu akan lumer dengan perjumpaan yang sesungguhnya. Aku menunggumu, cepatlah datang yo untuk menjadi satu ~ KITA. (30/12)