12/29/2015

Langit Masih Tetap Cantik

Kini aku tak bisa melihat langit biru seluasa dulu, setiap kali menyempatkan untuk melihat keadaan langit biru di pagi, siang, ataupun sore selalu saja ada garis-garis melintang yang sedikit meeggelitik pandangank. Di bilang mengganggu enggak juga namun kabel-kabel itu seperti ingin membuat sekat diantara langit biru. Kabel-kabel itu ga jahat, bahkan ikut meramaikan cerita tapi ga membiarkan aku melihat langit seleluasa waktu masih kecil.

"Iya keren tp sayangnya banyak kabel listrik"
"Kabel listrik tidak mengganggu ko' yoo. Masih tetep cantik."

"Duduk di perbukitan yg banyak pohon, indah, sejuk, tenang, nyaman, damai.
Bisa memandang bebas luas, jauh, pegunungan, awan.
Saatan ketika seperti itu yg aku rindukan sama km yo."
"Aku mauuuuuuu"

Ketika masih kecil listrik masih jarang, pepohonan masih bisa tumbuh liar dimana-mana, dan langit bisa ku lihat dari mana pun tanpa ada yang mebggelitik pandanganku. Berbeda di jalan sekarang dimanapun berada ketika mendongak yang langsung tertangkap oleh mata adalah garis-garis hitam yang menjuntai panjang diantara kokohnya tiang penyangga dari besi baha yang tebal. Sekarang untuk bisa melihat langit tanpa halangan kita harus berada di tempat yang lebih tinggi dari pemukiman ataupun dari perkotaan. Nah barulah bisa melihat langit dengan leluasa namun bila kita melihat suasana kota ya tetap saja akan terlihat. Perbukitan seperti meeyajikan kita kepada dua pilihan antara keindahan yang sesungguhnya dan keindahan dari rekayasa manusia. (31/12/15)



★Ell