Seberapa indahnya Tuhan akan mempersiapkan kejutan untukku hingga membutuhkan waktu yang lebih dari cukup dari yang seharusnya. Hingga berapa lama lagi ku menunggu untuk mendapatkan ijin untuk dipertintonkan kenikmatan hikmah dari penantian panjang ini. Tak mudah untuk menghadapi gunjingan, untuk menempatkan diri diposisi yang sama. Walaupun sudah mencoba untuk menutup telinga, menebalkan hati agar tak mudah terusik dan mencoba untuk tetap optimis namun bagaimanapun ku memupuk ketegaran, tapi kenyataannya itu tak sebanding dengan kenyataan yang ada.
Sebagai makhluk sosial tak bisa dipungkiri peran orang lain sedikit banyak ikut andil dalam pemikiran. Bagaimanapun kokohnya, bagaimanapun aku mencoba untuk tak peduli tapi itu tak mudah untuk mengikis suara yang terdengar meskipun suara itu hanya lirih namun pada kenyataannya mampu mengikis sedikit kepercayaan diri. Mungkin untuk diri sendiri mampu untuk bisa mengabaikan segala hal yang ada di sekitar dan menyangkut diri tapi lihatlah kembali kedalam raga, hati bukan terbuat dari batu meteor yang keras ataupun dari besi tua, bukan sekokoh gunung ataupun pemecah ombak ini hati yang memiliki rasa hingga lemah dan bisa saja meleleh bila tersentil oleh hal-hal yang sudah merespon ego.
Untuk menunggu bukanlah hal yang mudah, dan hingga detik ini aku masih menunggu untuk Tuhan bermurah hati memberikan berkah yang berlimpah kepadaku. Untuk mendapatkan apa yang diinginkan cobalah merayu, namun bagaimana caranya sementara aku bukanlah perayu bahkan harus apa dan bagaimanapun aku tak tau lalu bagaimana coba merayu untuk mendapatkan keberuntungan yang berturut-turut. Mungkin bisa dibilang maruk, karena aku tak hanya menginginkan keberuntungan namun aku ingin berkah, ridho dari Ilahi yang sesungguhnya.
Sumeleh marang kersane Gusti. Jalani apa yang sudah menjadi jalan hidup ikut Tuhan akan membawa kemanapun, lalu bagaimana dengan tujuan hidup, jika hanya sekedar menjalani lalu apaguna semua tujuan, harapan dan mimpi-mimpi yang terus menerus dibangun dan mencoba untuk meyakini bahwa suatu saat nanti mimpi yang sudah dibuat suatu saat nanti akan dilihat, dan menjadi nyata. Real bisa menjadi pemenang dari perjuangan yang sedang berlangsung saat ini.
Aku tak punya banyak mimpi, pengharapan pun ya itu-itu saja namun bagaimana untuk terus memupuk asa bila hakikat yang ada tak bisa dimengerti oleh rasa, bahkan malah ketakutan yang perlahan menembus dan mengoyak rasa. Masihkan bisa aku yakini bahwa keberuntungan-keajaiban-berkah melimpah datang untuk membantu agar lebih memahami tujuan, biarkan mimpi-mimpi yang sudah sedari dulu hilir mudik hingga mengendap dan berkerak akan tampil kembali bahkan memperlihatkan sinar gemilang namun tak menyilaukan.
Entah ini sebuah ketakutan atau kecemasan atau mungkin malah keduanya yang berkolaborasi untuk memenjarakan mimpi, membuang asa yang meyakini bahwa seiring waktu yang terus berputar suatu saat prinsip yang berpegang teguh dalam menggenggam mimpi akan menjadi bintang kejora. Langkah-langkah kecil tanpa henti suatu saat akan membantu, menjadi anak tangga untuk menyuarakan kebahagiaan dari kesuksesan yang sudah ada di genggaman.
Aku merindukan keberuntungan, berkah yang hadir didalam hidup ini. Ku coba untuk terus menunggu hinggaa ijin itupun diserahkan langsung kepadaku. Semoga saja tak berapa lama lagi akan menjari nyata yang sempurna. Penantian akan tiba masanya untuk pertemuan, perjalanan akan menemukan apa yang dijutu. Untuk hati dari penantian asa yang masih berjalan. (25/05/18)