Aku lelah.
Adakah cukup ruang untukku sejenak merebahkan raga ini.
Bisakah sejenak biarkanku menghela napas untuk sesak yang menghimpit.
Bebaskanku sedetik saja dari segala macam kata yang terus menyudutkan dan memekatkan otak.
Jujur aku sangat teramat lelah.
Mencoba untuk berbuat seperti yang mereka mau, namun tetap saja tak pernah bisa membuat bangga.
Segala cara dan upaya hanya menjadi bahan cibiran, bahkan untuk melirikpun tak sudi mereka lakukan.
Aku lelah.
Otak sudah tak mampu lagi untuk menampung segala kalimat yang terlontar.
Pertahanan inipun perlahan runtuh, hingga tangis saja yang bisa untuk sedikit menenangkan gejolak di dalam hati.
Sesak napas, dan hati bagai teriris menjadikan semakin rapuh.
Masih bisakah kusembunyikan luka ini untukku sendiri?!
Lelah yang teramat sangat sesekali membawa pikiran untuk menyudahi semuanya.
Membebaskan jiwa untuk terbang ke nirwana.
Bebas... bebaskan aku.
Ada penolakan, namun hanya sebatas kalimat puitis untuk penghibur hati luka.
Sesaat perdebatan batin dan logika.
Terserah saja, aku tak peduli.
Karena sejatinya hanya raga ini yang ada disini, sementara jiwa sudah lama mengembara entah kemana.
Yang pasti aku lelah. Lelah sejadi-jadinya. (12/05/18)