Berhari-hari tak meninggalkan tempat ini (kamar). Semakin terasa terasing dan sendiri. Mungkin memang tidak ada yang peduli atau bahkan tak menyadari akan adanya perubahan yang begitu drastis dariku.
Bukan urusan mereka juga mau gimanapun ya terserah saja, mungkin seperti itulah pemikiran mereka, karena selama ini tak ada satupun yang bertanya "mengapa...., Ada apa...., Kenapa...."
Seperti terperangkap dalam duniaku sendiri, dengan kesendirian, sepi dan imajinasi dari segudang harapan-harapan yang masih aku rawat dengan baik. Entah kapan itu semua menjadi nyata hanya Tuhan yang tau. Semoga Tuhan sesegera mungkin memberi ridho dan restunya untuk dengan sebaik-baiknya.
Saat ini yang terpenting bagaimana untuk bisa bangkit, sama sekali belum mengerti caranya mengendalikan emosi, ketakutan, kekecewaan, krisis kepercayaan diri akut, agar bisa kembali tegar tapi itu susah. Untuk memulai melangkahpun masih bingung, walaupun tujuan sudah aku tentutan. Ya, walaupun belum juga mengerti arah yang benarnya dimana. Seperti gasing yang hanya berputar-putar bertumpu di porosnya.
Belum bisa bangkit, belum bisa melawan, namun yang saat ini aku usahakan membendung agar ketakutan tak lagi bertambah, sukur-sukur ketakutan di dalam diri bisa menghilang. (08/04/18)