Di tengah keheningan kantor dimana hanya tinggal beberapa orang saja yang masih bertugas dari arah luar terdengar tawa, dominan tawa seorang perempuan yang begitu keras menggema hingga sampai di ruanganku. Sepertinya di luar ada beberapa orang yang bercengkrama dan mungkin saja obrolan itu terlihat lucu sehingga menimbulkan gelak tawa yang begitu keras. Mendengar tawa yang begitu keras spontan akan bergumam "perempuan tertawa kok sampai begitu" dalam artian itu ga sopan. Tapi hari ini bukan kalimat seperti itu yang keluar melainkan malah berpikir kapan terakhir kali aku bisa tertawa, bahkan sampai ngakak dan ngeluarin air mata.
Sejenak berpikir untuk mengingat tawa lepas hingga nangis ku tapi ga ingat. Entah karena daya ingatku yang lemah atau memang sudah sangat lama banget tak mengalami hal seperti itu. Beruntungnya mereka yang masih bisa tertawa lepas, pastinya enak dan bebas bisa sampai mempertontonkan tawa hingga suara menggema, terdengar hingga kemana-mana. Tawa yang begitu lepas.
Dan aku hanya bisa sedikit menarik bibirku ke samping. Itu juga sepertinya hal yang berharga, seenggaknya masih enak bila dilihat orang lain dari pada manyun. (15/03/16)
★Ell