Hari ini aku dengan yongsa ada janji mau ke ke menara Kudus sekalian ziarah di makam Sunan Kudus. Seperti sebelumnya perjalanan kali ini pun sepertinya sudah di rencanakan karena pemilihan tanggal 17 oktober yongsa yang dapat secara ga sengaja dan yang lebih mengherankan lagi adalah tanggal tersebut hari sabtu, ga ada yang istimewa dengan hari sabtu namun dari segi penalaranku senin kemaren aku sudah bolos dan selasa besok kembali ijin untuk ikut sidang jadi tidak mungkin untuk bolos lagi ketika hari kerja. Jadi sabtu adalah hari yang pas untuk pergi ke menara kudus seperti yang sudah aku inginkan.
Aku ingin ke Muria namun kata yongsa alangkah baiknya sebelum bertamu ke muria meminta ijin terlebih dahulu dengan yang punya rumah. Dan secara garis besarnya antara Sunan Kudus dengan Sunan Muria lebih sepuh Sunan Kudus, selerti tradisi sungkeman ketika lebaran tentu urutan tertua terlebih dahulu baru ke yang muda. Aku ngikut saja, menurutku dari mana saja boleh yang penting berkah buat semuanya.
[05:44] A: Met pagi yo
[05:47] Y: Iya, met pagi jg
[05:48] A: Ntar jadi kan.
Maap yo smlm ngantuk banget tdr dr sore
[05:51] Y: Gmn km aja. Kl ndak bs ya jngn dipaksa. Iya, Santai aja kalii
[05:51] A: Bisa. Kmu marah to
[05:53] Y: Ok, aku tunggu
[05:53] A: Klo dr demak cepet lewat kanan apa kiri
[05:53] Y: Maksudnya? Ndak tau cepetan lewat mana
[05:54] A: Kan dr demak klo mau ke menara cepet lewat mana yg kanan apa kiri
Klo dr masjid. Emang tempatnya dimana menaranya
[05:56] Y: Ndak tau jg jalur yg lebih cepet lewat mana. Emng biasanya lewatmana
[05:58] A: Biasa lewat kota, tp terakhir ke jepara pulang lewat yg masjid demak kiri
[06:00] Y: Trus lebih cepet yg mana ?
[06:00] A: Ga tau. Itu kan ke jepara bkn ke menara nya
[06:07] Y: Aku ndak tau, tp barusan aku tanya adek, lewat yg kiri
[06:10] A: Brati lewat yg kita tanya tukang becak itu ya
[06:25] Y: Iya itu lempeng aja terus
[06:28] A: Pasti hbs nanya ni. tar aku brangkat jam 9an ya biar ga panas di jalan
[06:33] Y: Iya.
[06:33] A: Tar ketemu di menara aja ya. Biar ga muter"
[06:34] Y: Pan aku blm pernah naik motor dr arah demak ke kudus. Pas naik bus ya lewatnya situ
Emang km udah tau menaranya?
[06:34] A: Blm
[06:35] Y: Trus knp lngsung kemenara?
Kl udah masuk kudus nanti aku jemput, biar ndak muter" km nya.
Kl ndak yg km ke arah matahari aja, kl udah sampe matahari, berenti dimatahari nanti aku kesana.
[06:41] A: Lha trus ketemu dmn. Kan klo menara kmu lbh deket jg ga bolak balik
Matahari tu sebelah mana ya. Pernah lewat tp lupa
[06:42] Y: Tlpn boleh?
[06:46] A: Iya.
[06:52] A: Kmu berangkatnya ga usah cepet" yo drpd nunggu lama
[06:52] Y: Iya
[06:52] A: Tar klo berangkat aku kabari, tp kmu perkirakan sendiri waktu nyampe sana nya
[06:52] Y: Perkiraan km masuk kudus jam brapa? Iya
[06:53] A: Lha ya ga tau anggep aja 1½ jam dah biar gampang kan aku jg blm tau jlnnya
[06:54] Y: Iya
[07:20] Y: Yo, maap aku ndak bs bawa motor, barusan ibu bilang ~> motor jngn dibawa dl, mau. Buat mondar-mandir ngurusi rumah yg 1 nya.
[07:21] A: Lah kan aku bawa mtr
[07:22] Y: Nanti tunggu di matahari aja ya
[07:22] A: Klo ga bawa mtr malah lbh bingung jln. Hu um
[07:23] Y: Maap ya. Td ibu jg dadakan dpt tlpn dr orang
[07:24] A: Iya, kan emang dr awal bilang mau bw mtr. Klo naek bis malah bingung lgan jg takut naek bis sdiri
[07:26] Y: Iya
[07:29] A: hu um. Tar klo brangkat aku kabari yo
[09:10] Y: Kl brangkat hati-hati ya
[09:17] A: Iya. Ni brangkat yo, kmu bawa helm ama sarung tangan lho
[09:45] Y: Iya. Hati-hati ya
Setelah berpamitan aku berangkat mengendarai abu. Sedikit ada kehawatiran dan trauma dengan tragedi tilang tempo hari, berdoa semoga tidak ada operasi dan agar perjalanan sampai di tujuan dan pulang dengan selamat.
Kali ini lalu lintas ga begitu padat, namun selama perjalanan angin yang berhembus sangat kencang sampai membuat motorku meliuk-liuk melawan arus angin. Tak berani ngebut kalau seperti ini, mengurangi kecepatan adalah solusi terbaik, nanti jika keadaan sudah aman dan memungkinkan baru menambah lagi kecepatan. Sudah beberapa kali melewati jalur ini, namun tetap saja tergantung dengan penunjuk arah yang di pasang di beberapa titik untuk memudahkan bagi pengencara untuk sampai ke tujuannya.
Aku ga tau letak Matahari mall dimana yang kata yongsa dekat rumah sakit dan pom bensin tapi aku ga hapal. Terus saja melaju sampai dari kejauhan aku melihag tulisan matahari, akhirnya sampai juga. Aku mencari tempat namun tak menemukan selah, akhirnya aku parkir di depan matahari mall. Celingak-celinguk mencari yongsa, entah yongsa menunggu dimana karena area depan mall aku lihat tak menemukan sosok yongsaku berada.
Kepikiran apa yongsa menunggu di dalam, karena kelamaan nunggu dan di luar panas memilih masuk ke dalam dan melihat-lihat, tapi itu ga mungkin secara yongsa tidak menyukai berada di mall dan bukannya kita janjian di matahari juga untuk memudahkan mencari saja jadi sangat tidak mungkin jika yongsa ada di dalam. Aku melihat di seberang jalan juga tidak ada. Aku wa ga di balas, di tlp ga diangkat. Aku tunggu saja di sini nanti yongsa juga tau menemukanku dimana.
Berdiri di dekat tiang, depan eskalator melihat orang-orang yang hilir mudik masuk ke mall atau sekedar lewat bikin pusing juga. Sepertinya masih ada promo besar di mall karena aku melihat angka diskon gede yang tertera di setiap produk dengan persentase yang menggiurkan belum lagi ada diskon plus di produk tertentu. Tapi aku ga kemakan dengan angka-angka itu.
Capek juga berdiri disini, melihat penjual es teh pengen nyamperin rasanya beli sekalian numpang duduk. Aku tetap berdiri di dekat tiang pintu masuk mall menunggu yongsa sambil maen game.
[10:53] A: Kmu dmn, dah nyampe matahari aku parkir di depan eskalator
[11:08] Y: Eskalator sebelah mana? Deket pom ndak?
[11:13] A: bawah tangga penyebrangan dpn stan celana
Dan Yongsa menemukanku, aku langsung memberikan kunci motor pada yongsa dan membayar parkir. Terlalu banyak berbelok dan menikung sementara jalannya hampir sama semua aku bingung jika disuruh kesini sendirian. Ternyata jaraknya tidak begitu jauh karena sebentar saja kita sudah sampe ke menara.
Untuk parkir kendaraan yang melewati gapura diwajibkan untuk mematikan mesin dan menuntunnya. Setelah parkir kita menuju ke area makam dan duduk di pendopo yang ada disana. Hari ini begitu banyak ziarah yang datang, kami menunggu agar sedikit sepi karena pintu masuk begitu riuh dengan rombongan yang ingin masuk ke dalam area makam. Kami hanya duduk dan melihat mereka, memilih untuk masuk ke makam setelah sholat duhur saja karena sebentar lagi juga adzan.
Haus juga, sementara minuman yang aku bawa ada di motor, yongsa beranjak untuk membeli minuman katanya yang di moyor biar saja buat nanti. Aku mengambil hp di dalam tas dan panas banget, makanya aku buka batrenya biar adem, tak lama berselang yongsa sudah datang dengan membawa dua buah air mineral. Yongsa bertanya mengapa dengam hp-ku, aku jawab apa adanya dan menempelkan batre yang masih panas itu ke tangannya. Sambil meniup-niup hp agar cepat dingin. kata yongsa kemungkinan itu karena sinyal ga stabil sehingga membuat batre panas. Ada kelompok yang masuk ke makam ada juga yang keluar. Begitu riuh, di dekatku ada bapak-bapak yang lagi bersantai sambil menghisap tembakau, lalu aku bilang kepada yongsa jika aku ga tahan mencium bau asap rokok dan yongsa mengajak untuk pindah ke pendopo sampingnya agar tidak kena asap rokok.
Yongsa bercerita bila di dekat sini ada klenteng dan aku mengajak kesana namun yongsa menyarankan alangkah baiknya nanti setelah masuk baru ke klenteng karena tujuan awal kan ziarah ke Sunan Kudus bukan ke klenteng. Adzan berkumandang, kami langsung pergi ke masjid. Yongsa mengantarku dan menunjukkan tempat wudhu dan menyuruhku untuk sholat di luar saja lalu meninggalkanku.
Aku mencari tempat wudhu, ada penunjuk arah dimana letak wudhu dan tempat sholat untuk wanita, lalu yang di luar buat apa pikirku namun aku mengikuti penunjuk arah itu karen ada seorang laki-laki yang juga berteriak dan mengarahkan untuk perempuan agar wudu dan sholat di tempat yang sudah di sediakan. Masuk lorong sempit diantara rumah penduduk. Oooh disini tempat wudhunya, aku pun cepat berwudhu dan ambil posisi karena sudah terdengar qomat.
Lah yang sholat tidak teratur, mencat-mencar di tengah samping dan belakang saja yang penuh sementara di bagian tengah sepi penghininya. Aku langsung ke tengah dan tak mempedulikan yang lainnya. Selesai sholat aku melihat Yongsa sudah duduk di tempat dia mengantarku tadi. Kita duduk disana sebentar lalu baru masuk ke dalam.
Sebelum masuk ke makam kita wudhu baru masuk. Alas kaki kami tinggal di pintu masuk kita memberi salam dan memperkenalkan diri baru melangkahkan kaki ke dalam area makam. Di sekitaran makam Sunan Kudus sudah dipenuhi di penuhi peziarah, kebanyakan dari mereka datang rombongan. Kami tidak dapat mendekat ke makam karena penuh sesak, bisa duduk saja sudah beruntung. Duduk di tengah khusuk dengan doa untuk beliau dan aku juga membacakan yasin. Ketika menengok ke belakang sudah penuh sesak, bila keluarpun susah sehingga kami memutuskan untuk tetap tinggal dan mengikuti salah satu kelompok peziarah yang masih berdoa.
Di tempat ini aku juga mendapatkan getaran yang sangat hebat dan lama. Aku yakin yongsa melihat gerakan itu, beberapa kali aku melihat ke arah belakang untuk mencari jalan agar bisa keluar namun tidak bisa. Akhirnya ketika ada rombongan keluar kita mengikuti dan sampai di samping. kami tidak langsung keluar, seperti janji di awal ketika memasuki makam aku ingin berdoa di makam pangeran palembang. Aku ga ngerti beliau siapa namun ketika melihat makam tersebut sempat aku katakan kepada yongsa jika ingin kesitu namun yongsa menyuruh untuk ke makam Sunan Kudus terlebih dahulu.
Di dekat makam pangeran palembang kita memanjatkan doa bersama, setelah membaca doa aku sempatkan untuk memegang batu nisan beliau dan wooow, tak hanya ada getaran namun sepertinya ada wejangan yang diberikan kepadaku. Aku menangkapnya begitu. setelah dari makam pangeran palembang kita keluar, disana ada penunjuk arah keluar, sepertinya nantinya sampai di samping tempat wudhu dekat pendopo, namun karena sendal kami berada di luar maka dari itu kami kembali ke jalan masuk.
Di samping makam Sunan Kudus terdapat banyak makam, kami juga berdoa disana, tidak semua kami datangi namun di makam yang kami anggap perlu dan mendoakan semua yang ada di sana. Ada beberapa titik makam yang kami jadikan pusat walaupun berdoa untuk beliau semua yang ada disana. Selesai semua kami pun keluar memberikan salam dan berterima kasih untuk undangan dan jamuannya yang sudah mengijinkan kami datang hari ini.
Dari makam Sunan Kudus kita keluar area masjid, berjalan menyusuri jalan yang ada di depan masjid hingga sampai di sebuah klenteng yang dari luar seperti rumah. Klenteng itu kecil, bahkan orang luar ga akan tau jika disana ada kuil. Dari jalan depan masjid sudah tercium bau dupa khas klenteng. Entah kenapa aku menyukai bau tersebut. Pagarnya tertutup, ada kebingungan klenteng ini buka apa tutup lalu yongsa bertanya kepada penjual es buah yang ada di depan klenteng, Katanya jika ingin masuk pagarnya tidak di kunci tinggal di dorong saja. Penjual itu sempat bertanya apakah aku chinese, ketika di jawab bukan sepertinya ibu-ibu itu antara percaya juga enggak dan ketika ditanya balik bilangnya ya enggak apa-apa.
Yongsa mendorong pintu seperti yang di katakan ibu penjual es campur itu. Pengurus kelentengnya perempuan, kami ditanya tujuan kita kesini dan di suruh mengisi buku tamu setelahnya mempersilahkan kami untuk membakar dupa dan berdoa. Kata yongsa yang dikasih tau adiknya jika klenteng yang kita datangi ini adalah klenteng tertua di kota Kudus. Selesai berdoa di klenteng kami undur diri. Namun keluar gerbang ibu-ibu penjual es campur itu menawari untuk minum es dagangannya, tidak enak makanya yongsa membeli air mineral, namun aku memesan es campur tanpa es dan susu. Yongsa melihat sedikit melotot karena melihat warungnya yang seadanya dengan lalat yang terbang kemana-mana.
Selesai menikmati semangkuk es buah tanpa es kami pun balik, aku ingin mengambil gambar masjid beserta menara sehingga di depan masjid kami berhenti masih memegang air mineral sehingga kesusahan untuk mengambil gambar. Aku minta tolong yongsa untuk membawakan botol air mineral, dengan bercanda aku katakan untuk tidak meminumnya. Beberapa kali jepretan, kurang puas dengan hasilnya yang sedikit gelap karena matahari sudah mulai condong. kami pun balik ke menara tak lama adzan ashar berkumandang, kami pun ikut sholat berjamaah. Ketika menuju tempat sholat untuk perempuan ada seorang pria yang membuatku takut sehingga jalannya aku percepat agar bisa berada di depannya biar ga dekat dengannya. Selama jalan satu tangannya masuk ke celana dan pria itu ngomong sendiri sedangkan surban dibuatnya seperti kerudung perempuan. Bingung kenapa dia juga ikut antri wudhu di tempat perempuan, aku takut ambil wudhu paling ujung dan bergegas masuk karena sholat sudah mulai. Selesai sholat aku melihat pria tadi masih sholat namun dengan arah yang berlawanan dengan kiblat. Dengan bacaan yang keras dan pakaian yang ga sewajarnya, ya dia mengenakan baju putih lengan panjang dengan lengan yang tak dikancingkan, sarung yang di lipat sampau selutut dan mengenakan kerudung seperti perempuan. Tadi ketika selesai sholat aku mendengar suara aneh dan ternyata suara itu sumbernya dari pria ini.
Aku pun berlalu pastinya yongsa sudah menungguku. Kami ngobrol sambil jalan keluar, namun beberapa kali aku mengambil foto masjid dan menara. Ketika memotret menara dari samping masjid aku tau jika yongsa memperhatikanku dan itu membuatku sedikit grogi. Tidak hanya sekali, berkali-kali tiap ada kesempatan yongsa selalu memperhatikanku dengan diam-diam.
Karena hari sudah beranjak sore, kami pun berlalu untuk pulang. Sebelum pulang yongsa mengajakmu makan tapi mau makan apa bingung, selalu saja seperti ini, bingung jika ditanya masalah makan apa, yang terpikir hanya ayam. Selama di jalan aku membaca beberapa menu di warung namun ga ada yang srek ama yongsa, dan aku ingat jika yongsa suka dengan bebek goreng dan pas melewati warung yang menjual bebek dan ayam goreng kami pun mampir. sepertinya warung baru karena catnya masih kinclong.
Yongsa ingin memesan bebek bakar tapi ga ada, ya sudah kita pesan ayam goreng namun dengan sambal yang berbeda. Benar saja ini adalah warung baru dan tidak semua yang ada di menu sudah tersedia. Ga ada kok dimasukin di menu, dan ternyata masakannya juga ga begitu enk. sambalnya cuma manis doank. Tidak rekomendet dah kalau begini. Habis maem kami pun pergi. Yongsa mengantarkanku hingga ditepi jalan raya tapi aku ga tau nama jalannya yang pasti itu tinggal lurus saja untuk sampai ke semarang. Yo, aku pulang dulu terima kasih untuk hari indah ini dan petualangan yang wooow...
[17:45] Y: Yo, adzan maghrib. Menepilah, cari masjid lalu sholat.
[19:38] A: Sholat di rmh yo. Dijamak
[19:45] Y: Udah sampai blm yo?
[19:50] A: Udah, jam 7 bru nyampe. Di demak macet panjang banget ampe mlipir" lewat tanah juga lewat diantara truk besar, serem bayanginnya
kmu nyampe rmh jam brapa yo
[19:51] Y: Duh yo, knp tergesa-gesa to? Km baik-baik kan?
Lupa td nyampe rumah jam berapa, tp pas adzan, trus WA km
[19:53] A: klo ga mlipir ya bisa ampe mlm banget yo, macetnya parah panjang banget kok. isinya cuma truk besar smua
td adzan mau nepi tp liat jln macet ketambah kepala bagian belakang cenut" (kuncirku keteken helm) ya milih bablas.
[19:55] Y: Yg penting km selamat. Ditanya bapak ibuk ndak yo?
Km udah sholat yo? Aku izin dl ya yo
[19:57] A: Lg an td ga baw kacamata klo perjalanan mlm bkn jln yg biasa di lalui agak repot
[19:57] Y: Knp ndak dibenerin dl sih kucirnya? Pan ndak nyaman. Yoo yoo
[19:57] A: Ibuk udah brangkat pengajian, bpk tdr kan smingguan ni lg sakit
Iya. repot klo harus brenti" gtu.
[20:20] Y: Km min atau gmn to yo? Bapak sakit apa yo?
[20:22] A: Min
Dulu seh ¼ tp skrng ga tau deh udah lama ga di periksain.
Kacamata tak pake klo pas pusing doank
Ga tau, kayaknya darah tingginya kumat. Kebanyakan mikir
[20:24] Y: Min dr turunan atau emang ada penyebab lain yo? Diperiksa lg lah yo.
[20:25] A: Keseringan liatin layar komputer sepertinya. Dulu normal pas mulai krj aja jadi min
Ga mau ah malas pakek kacamata
[20:26] Y: Emang bapak ndak periksa? Udah sampe semingguan gt
[20:26] A: Lgan masih bisa liat kok cuma klo terlalu jauh aja kurang jelas. Kmrn udah periksa
[120:29] Y: Nah nah nah. Terlalu sering matengin kompi, trus layar hp jg.
[20:29] A: Kata ibuk pas suro kmrn kan ada acara to di kampung itu bpk pulang jam 10an tp ada yg dateng ga tau urusan apa trus bpk kluar lg ampe mlm.
Hari berikutnya jg gtu bpk udah tdran ada yg dateng n kluar ampe larut mlm juga.
Kamis udah pijet mbah bejo juga kok.
Layar hp pencahayaan udah ta kurangin banyak kok
[20:30] Y: Terlalu banyak waktu yg terkuras hingga kurang istirahat, ditambah ada beberapa pikiran
[20:32] A: Ya gtu lah bpk. Meskipun udah mengundurkan diri jd pengurus RT tp tetep aja klo ada apa" laporannya ke bpk.
Tp kadang jg ada yg buat 'garagara'
[20:33] Y: Krna bapak lebih bs dipercaya dibanding pengurus lainnya
[20:34] Y: Km gi apa yo? Keadaanmu gmn saat ini?
[20:34] A: Bkn itu aja yo, klo yg laen kan ga mau korban uang. Klo bpk kan sering nambel"i tanpa ada itungan
Gi tdran. Aku baik kok
Cuma masih pengen mnm es yg dingiiiiiiin banget tp ya ga buat soale udah sdikit pilek
[20:38] Y: Lah ko' gt, apa mungkin sebagian warga sengaja ngerjain bapak?
[20:38] A: Td pulang mau mampir beli tonikum malah ga lewatin apotik
[20:39] Y: Jngn mimi es dl yo, saat-saat ini kita harus lebih menjaga kesehatan tubuh. Mungkin kedepan akan banyak menguras tenaga.
[20:40] A: Enggak ngerjain yo, emang di kampungku tu perekonomian bisa di bilang dibawah rata" klo pun ada yg mampu mreka tetep nganggap dirinya miskin.
Klo pas ada bantuan dr pemerintah aja minta di data kok pdhal bisa dibilang mampu
[20:40] Y: Yo, mau tlpn boleh?
[20:40] A: Iya, tp kan bentar lg aku off (masa pas lg dapet) jd bisa rehat sdikit lama. Boleh
[23:58] Y: Km cuci muka dl yo, baru tidur
Pulsane habis. Hehehe
[23:59] A: Ga usah ngerokok terus
Klo cuci muka malah tar mata bening lg piye. Kmu tlp lama banget ya jelas aja habis
[00:02] Y: Hehe. Iya dikit" ngurangi yo.
Ya aku temenin ampe tidur lg.
Eeh jngn ding, langsung tidur aja, biar ndak drop tubuh km.
Ndak terasa kl ngobrol nya lama. Ini aku udah dikamar, udah cuci muka & gosok gigi. Kita ketempat biasa yo, aku kangen.
[00:08] A: Ngurangi dr bungkus to. hu um, tak coba ksana yo
[00:10] Y: Iya yo. Kita sama" berkunjung.
[00:11] A: Ayo buruan tdr
[00:13] Y: Iya. Goooooo
[00:16] A: Iya.... (17/10/15)
★Ell