8/17/2015

Cinta yang Tak Perlu Diperjuangkan

Aku pernah melihat tatapan itu. Pandangan mata tajam, lama ga berkedip, entah apa yang dipikirkannya tapi mengapa melihat itu hati menjadi berbunga-bunga rasanya seperti terbang dan ingin ia lebih lama lagi memandangiku. Ada rasa aneh yang tiba-tiba muncul dari dalam hati, deg degan. Sorot mata itu teduh namun seperti ingin memenjarakanku di dalamnya, tak ingin melepas walau sedetik. Aaah melayang melihat tatapan itu andai punya keberanian untuk menghambur mendekatinya "cihuiiii" sekali dan mungkin itu akan menjadi peristiwa bersejarah yang ga akan pernah terlupakan sepanjang hidupku.

***

Kau diam-diam mengambil fotoku yang seakan lagi memfoto kami rame-rame yang lagi kumpul makan bersama namun aku tau fokusnya ke aku, iya kan kakak.
Apakah potretku akan selalu kau bingkai indah di hatimu kak...

Kakak andai kau tau bila dari kecil aku mengidolakanmu, menyayangimu lebih dari sodara dan aku yakin jika kamu juga merasakan hal yang sama namun pertalian darah ini seperti tembok yang kokoh berdiri membatasi diantara kita berdiri. Meskipun dalam kultur kita diperbolehkan namun sepertinya tak mungkin untuk di lakukan. Kita akan tetap seperti ini, menjadi adik dan kakak dalam pertalian sodara. Engkau kakak sepupuku juga menjadi sosok pangeran yang menjadi dambaan sebagai pendamping hidup yang sempurna bagiku.

Sejak kecil, ketika teman sebaya masih meributkan mainan  dan asik bermain sementara aku sudah memiliki rasa suka terhadap lawan jenis. Cinta monyetku terlalu dini dimulai dan orang yang beruntung menjadi pangeran kodok itu kamu kakak. Bahkan setelah menginjak dewasa rasa sayang, kagumku padamu ga pernah sedikitpun berkurang atau tergantikan dengan yang lain, selalu menjadi pembanding bila ada seorang laki-laki yang mendekatiku. Dia harus sepertimu namun tak ada yang sama sepertimu kak. Engkau masih yang terbaik diantara mereka dalam pandanganku, engkau masih selalu menjadi teratas menduduki tahta dalam hatiku.

Namun kini aku harus merelakanmu untuk wanita lain yang kau pilih menjadi pendamping hidupmu. Aku cemburu bahkan sempat juga berdoa agar kalian putus, ga rela saja melihat kakak bersama wanita lain. Wanita itu ga cocok untuk kakak. Melihat foto wanita itu mengapit manja tubuhmu dengan mesra sungguhku tak rela. Ingin rasanya menjambak dan menariknya dari potret itu, bahkan mencakar kulit mulusnya hingga dia jera dan pergi dari sampingmu, terldengar begitu sadis ya tapi aku benar ga rela kamu mendapatkan dia.
Tiba-tiba saja teringat beberapa tahun yang lalu ketika kau memandangku dengan lekat tanpa berkedip. Di waktu sore kau lagi duduk santai bermain gitar di depan tv, dan aku yang lagi ada acara sekolah masih sibuk dandan ya walau hanya merapikan rambut dan memakai bedak karena ga mungkin juga anak kecil menggunakan riasan wajah lengkap malah nanti bisa menjadi omongan teman-teman juga guru. Penasaran dengan tayangan yang ada di tv aku pun melihat dari kamar namun karena kurang jelas aku pun berdiri di depan pintu sambil memakai hand body polesan terakhir dari dandanan sore itu.

Namun aku merada ada seseorang yang sedari tadi memperhatikanku, dan ketika menengok kakak sedang memperhatikanku. Entah pandangan kagum atau kaget karena baru kali ini aku melihat kakak memandangku seperti itu. Antara bangga, malu dan senang sebuah perasaan yang aneh seketika muncul dari hati seakan dada bergemuruh dan sekujur tubuh menjadi merinding. Kakak, kau sudah berhasil membuatku salah tingkah....
Seketika kesadaranku kembali ketika melihat cincin yang melingkar di jari manismu itu. Selama ini aku sudah mencoba menerima kenyataan bila cinta monyetku bukanlah cinta sejati, tapi masih sulit untuk mencari alasan agar aku bisa menjatuhkanmu dimataku. Kakak, taukah bila aku punya banyak mimpi bersamamu di waktu kecil...???! Aku sering membayangkan bisa bermain, jalan-jalan dan melakukan banyak hal denganmu. Berbagi susu dan biskuit di pagi hari, belajar bersama, naik sepeda dan pergi ke tanah lapang untuk bermain layang-layang atau melihatmu bermain bola itu menjadi impian terindahku waktu itu.

Impian anak kecil yang kini sudah tumbuh dewasa namun belum bisa mengubur cerita-cerita imajinasi yang sering hadir dimasa lalunya. Cerita yang sampai sekarang masih tersimpan rapi, cerita tentang cinta monyet yang penuh pengharapan dan hanya sepihak. Cinta..., terkadang ada hal-hal yang mengharuskan kita hanya bisa memandang dan menumbuhkannya dalam hayalan. Ketika dari awal kita tau bahwa semua ini tak mungkin, sehingga tak perlu untuk di perjuangkan maka biarlah cinta hanya menjadi bintang yang berkerlip ketika malam datang. Aku tak perlu berusaha untuk meraihnya, karena bintang akan jauh lebih indah ketika dilihat dari kejauhan bukan disaat ada dalam genggaman.